Netty Enerjik Jelaskan Soal HIV/AIDS dan Seks Bebas

Netty Enerjik Jelaskan Soal HIV/AIDS dan Seks Bebas

SUKABUMI - Suara lantang terdengar dari seorang perempuan berjilbab di tribun Lapang Merdeka Kota Sukabumi, kemarin (19/4). Dia mengajak ribuan pelajar yang hadir di Lapang Merdeka untuk mendekat. Sambil berseloroh, perempuan itu \'mengiming-imingi\' pelajar yang mau mendekat ke tribun akan diberi makan. Siapa dia? Simak kisahnya! Cuaca saat itu sangat terik. Tapi semangat ribuan pelajar tingkat SMA dan SMK yang menghadiri Edukasi Penanggulangan Bahaya Narkoba, Pergaulan Seks Bebas, HIV/AIDS di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, tak luntur. Apalagi saat yang memberikan sambutan dengan enerjik adalah istri orang nomor satu di Jawa Barat. Ya, Netty Prasetyani Heryawan, hadir dalam kesempatan itu. Netty adalah istri Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. \"Bu Netty datang jauh-jauh dari Bandung hanya ingin kenal kalian. Makanya, ayo mendekat ke sini,\" ajak Netty kepada ribuan pelajar yang saat itu terpencar. Suasana pun jadi mencair ketika para pelajar mulai mendekat ke arah tribun di mana Netty memberikan sambutan. \"Siapa yang mendekat ke sini akan saya kasih makan. Panitia, di mana bisa pesen makanan yang cepat,\" kata Netty. Netty yang hadir sebagai Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat memberikan ilustrasi orang-orang sukses kepada para pelajar. Dia menyontohkan penemu media sosial facebook, Mark Zuckerberg. Menginjak usia 19 tahun, Mark sudah menjadi remaja yang terkenal karena berinovasi dengan membuat Facebook. \"Mereka adalah remaja-remaja kreatif dan inovatif yang mampu berprestasi di usia muda. Kalian pun bisa seperti itu,\" kata Netty disambut tepuk tangan pelajar. Di Indonesia umumnya dan di Jawa Barat khususnya, permasalahan sosial kerap menerpa kalangan generasi muda. Untuk itu dia meminta semua elemen masyarakat secara bersama memerangi permasalahan sosial di masyarakat terutama kalangan remaja. \"Permasalahan sosial ini harus mendapat perhatian serius. Ketika anak-anak menjadi korban, sesungguhnya kita sedang menggadaikan masa depan kita,\" tegasnya usai menghadiri acara. Pada kegiatan itu dilakukan juga penandatanganan bersama komitmen pemberantasan dan penanggulangan bahaya narkoba, pergaulan seks bebas, dan HIV/AIDS oleh Ketua P2TP2A dan unsur Pemerintah Kota Sukabumi. Bahaya permasalahan sosial tersebut patut diwaspadai. Sebab, dampaknya bukan hanya bagi yang terkena langsung, tapi juga bagi Bangsa Indonesia secara umum. Apalagi, tugas kepemimpinan di masa depan ada pada generasi muda. \"Kalau generasi muda saat ini banyak yang terpangaruh narkoba dan pergaulan seks bebas, siapa lagi yang layak jadi pemimpin,\" katanya. Jika ada kasus narkoba maupun HIV AIDS, kata Netty, harus ada penanggulangannya baik konteks jangka pendek maupun jangka panjang.  Masalahnya, saat ini tidak bisa hanya mengandalkan kuratif maupun rehabilitatif saja tapi juga dalam ruang kuratif rehabilitatif maupun promotif dan preventif. “Jangan sampai korban berjatuhan baru bergerak,” katanya. Pencegahan dan penaggulangan juga tidak hanya mengandalkan pemerintah saja, ujarnya. Tapi juga harus melibatkan  partisipasi masyarakat sehingga banyak mereka yang rentan terpengaruh bisa  terselamatkan. Jika penanganannya dikembalikan kepada keluarga, masalahnya, tidak semua  keluarga memiliki visi dan orientasi  yang benar dalam pengasuhan dan perlindungan anak. “Permasalahan sosial seperti itu harus diputus mata rantainya. Caranya dengan menguatkan institusi pendidikan termasuk program pendidikan yang proses kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya ada edukasi persoalan sosial agar pelajar memiliki benteng yang kuat,” ujarnya, Sementara Ketua KPA Kota Sukabumi H Fifi Kusumajaya, menambahkan, pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 27 kasus baru HIV/AIDS di kalangan remaja. Namun, pada tahun 2015 menurun menjadi 25 kasus. “Walaupun penurunannya tidak signifikan, tapi perlu disyukuri. Penurunan ini juga jadi motivasi bagi Kota Sukabumi untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangannya,” katanya. (nen)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: