USAID Hibahkan Ribuan Buku  ke Kuningan

USAID Hibahkan Ribuan Buku  ke Kuningan

KUNINGAN– Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kuingan Dr A Taufik Rohman MSi MPd  menyebutkan, sebagai bagian dari gerakan untuk  menggelorakan budaya literasi di Kabupaten Kuningan. Pemkab Kuningan mengapresiasi kehadiran USAID PRIORITAS Kuningan dalam meningkatkan kualitas membaca dan menulis khususnya  di pendidikan dasar. “Dengan tingkat literasi yang baik, masyarakat menjadi kritis, kreatif, dan inovatif sehingga memiliki peluang terbuka untuk meraih kemajuan dan berperadaban,” ucap pria yang dipanggil Opik itu kepada Radar, Rabu (20/4) lalu, dalam sambutannya membuka acara pelatihan modul tiga kelas awal. Pada pelaksanaan kegiatan tersebut secara simbolik kadisdikpora menyerahkan buku-buku bacaan berjenjang USAID PRIORITAS kepada  16 SD/MI. Setiap sekolah mendapatkan 608 eksemplar atau total 9.728 eksemplar buku. “Bantuan buku bacaan berjenjang dan buku bacaan besar dari USAID PRIORITAS ini diharapkan mampu menjawab percepatan baca tulis khususnya kelas awal di Kuningan,” tutur pria yang beberapa waktu lalu meriah gelar doktor. Ia menyerbutkan, Pemkab Kuningan menyampaikan apresiasi kepada USAID PRIORITAS yang telah membantu pemenuhan buku-buku berkualitas kepada sekolah dan madrasah mitra. Bantuan ini sangat penting karena dengan ada sarana siswa akan lebih bersemangat membaca buku. Semantara itu, Koordinator USAI PRIORITAS Kabaupten Kuningan Ahmad Syaiful Bahri menerangkan, dalam pelatihan modul tiga kelas awal ini, peserta dilatih tiga tahap membaca, mulai membaca bersama, membaca terbimbing dan membaca mandiri. “Dengan adanya tiga tahap pelatihan membaca ini, diharapkan guru mampu mengintensifkan percepatan membaca bagi peserta didik, khususnya kelas awal” ujar dia. Kegiatan yang dipusatkan di Hotel Montana Sangkanurip ini diikuti dari lima perwakilan kecamatan se-Kabaupten Kuningan, yaitu Kecamatan Kuningan, Garawangi, Cilimus, Cigandamekar dan Kramatmulya. Total  ada 75 peserta dari unsur guru, kepala sekolah dan pengawas yang ikut hadir. Dikatakan dia, setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta akan melakukan praktik mengajar sebagai bagian dari implementasi ilmu yang telah diperoleh. Lalu guru menyediakan waktu untuk melakukan praktik menggunakan buku bacaan besar dan buku bacaan berjenjang di sekolah masing-masing. (mus)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: