Masuk Kampus Negeri Dibuka Mulai 25 April
JAKARTA – Tingkat persaingan masuk kampus negeri melalui seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN) tahun ini bakal semakin ketat. Pasalnya jumlah kuota mahasiswa baru melalui jalur seleksi berbasis ujian tulis ini menurun drastis dibandingkan tahun lalu. Ketua Umum Panitia SBM PTN 2016 Rochmat Wahab menjelaskan masa pendaftaran dibuka mulai Senin depan (25/4) sampai 20 Mei mendatang. Kemudian ujian tulis berbasis kertas mupun berbasis komputer, digelar pada 31 Mei nanti. Pria yang juga ketua Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu mengakui kuota SBM PTN 2016 lebih kecil dibandingkan tahun lalu. “Di dalam SBM PTN 2015 mahasiswa baru yang diterima mencapai 115 ribu orang,” katanya di kantor Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) kemarin. Sementara tahun ini kuota SBM PTN dipatok 99.223 kursi. Rochmat menjelaskan kuota SBM PTN 2016 sebesar 99 ribuan kursi itu sifatnya masih angka sementara. Kuota itu berpeluang bertambah, jika ada luncuran kuota yang tidak terserap di seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN). Dia menjelaskan setiap tahun ada saja calon mahasiswa yang dinyatakan lulus SBM PTN, tetapi tidak daftar ulang. Secara matematis dengan berkurangnya kuota ini, Rochmat mengatakan kompetisinya bakal semakin ketat. Apalagi tahun ini jumlah pendaftar SNM PTN menurun dibandingkan tahun lalu. Sehingga diprediksi jumlah pendaftar SBM PTN tahun ini bakal meningkat dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu jumlah pendaftar SBM PTN tercatat ada 764.185 orang. Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Tri Hanggono Achmad mengatakan mulai tahun ini panitia SBM PTN melakukan inovasi ujian berbasis komputer. “Kami ingin mengerjar kesempurnaan. Menekan masalah. Sehingga kuota ujian berbasis komputernya tidak banyak-banyak,” tuturnya. Tri mengatakan sebagai permulaan tahun ini kuota peserta ujian SNM PTN berbasis komputer hanya 2.500 orang. Kuota itu tersebar di 30 unit kampus negeri. Dia menjelaskas sistem penentuan peserta SBM PTN menggunakan ujian komputer atau kertas, menggunakan skema first come first serve (siapa cepat dia dapat). Dia mencontohkan jika di kampus tertentu kuota peserta ujian berbasis komputernya ada 50 orang, maka hanya 50 orang pendaftar pertama yang berhak memilih untuk ikut ujian tulis atau ujian berbasis komputer. Setelah kuota peserta ujian komputer terpenuhi, maka pendaftar selanjutnya hanya bisa mengikuti ujian berbasis kertas. (wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: