Ratusan Pohon Ditanam, Jalur Cigasong-Baribis Bakal Adem

Ratusan Pohon Ditanam, Jalur Cigasong-Baribis Bakal Adem

MAJALENGKA - Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Majalengka menyatakan sudah menanam ratusan bibit pohon berbagai jenis di jalan Cigasong-Baribis. Penanaman bibit pohon tersebut dilakukan di jalan yang baru dilebarkan. Kepala BPLH Majalengka, Yusanto Wibowo mengungkapkan penanaman ratusan bibit pohon itu sebagai salah satu upaya mendukung ruang terbuka hijau (RTH) di jalur baru tersebut dan umumnya di Majalengka. Pasalnya, setiap pembangunan fisik nyaris setiap pelaku usaha kurang memerhatikan kondisi tersebut. “Pemasangan bibit pohon trembesi, mahoni dan lain sebagainya di jalan Cigasong-Jatiwangi dinilai sangat penting. Kenapa baru sekarang ditanam, karena pengerjaan jalan beberapa bulan lalu baru rampung,” kata Yusanto, kemarin. Menurut dia, penanaman bibit pohon tersebut dilakukan secara bertahap menyesuaikan kondisi jalan yang baru hanya dibangun melalui pelebaran beberapa kilometer itu. Penanaman bibit pohon dengan ketinggian lebih dari 2 meter. Sehingga beberapa tahun kedepan kondisi jalur tersebut bakal adem. “Ruang terbukan hijau tentu harus dibuat sebagaimana peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup. Setiap pelaku usaha maupun pembangunan fisik lainnya harus menyediakan RTH,” imbuhnya. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat di sepanjang jalur tersebut maupun pengendara yang melintas untuk tidak merusak tanaman apalagi sampai memotong. Masyarakat harus menjaga di samping pemeliharaan yang dilakukan pihak BPLH Majalengka agar tanaman tidak mudah mati. “Pemeliharaan bukan hanya tanggung jawab dinas terkait tetapi semua lapisan masyarakat. Kalau kita laksanakan pemeliharaan tetapi masyarakat malah merusaknya, sama saja tidak mendukung dan peduli terhadap kondisi lingkungan,” tegasnya. Terpisah, pemerhati lingkungan Kabupaten Majalengka Dedi Suryadi mengapresiasi langkah Pemkab Majalengka yang telah memperhatikan RTH dengan penanaman bibit pohon di sepanjang jalur yang baru diperlebar. Sehingga beberapa tahun yang akan datang kondisi jalur tersebut tidak gersang lagi. “Namun perhatian bagi masyarakat terhadap sejumlah pohon tersebut dinilai kurang. Sebab beberapa diantaranya nyaris mati. Daun dan tangkainya terlihat kering. Kami berharap masyarakat lebih memperdulikan kelangsungan sejumlah pohon tersebut minimalnya ikut membantu melakukan penyiraman,” pintanya. (ono)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: