BRIS Antisipasi Kredit Macet
Jelang Harga BBM Naik, Kredit Mikro Terpengaruh CIREBON-Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) 1 April 2012, direspons kalangan perbankan. Pembiayaan kredit usaha mikro paling merasakan dampak. Terlebih, harga kebutuhan pokok saat ini mulai naik. Seperti dijelaskan Micro Marketing Manager BRI Syariah (BRIS) cabang Cirebon, Dian Risdianto, kenaikan harga BBM paling mempengaruhi produk pembiayaan mikro. Dikarenakan nasabah mikro memiliki tagihan harian dari pendapatan langsung usaha. Dian mengatakan, harga BBM naik berimbas pada harga kebutuhan pokok. Membuat kalangan pedagang sebagai nasabah utama kredit mikro, menambah modal. Minat beli konsumen pun turun. “Kalau minat pembeli berubah, otomatis pendapatan pedagang juga berubah. Berdampak pada (pembayaran) cicilan bank,” tuturnya kepada Radar, Senin (12/3). Diungkapkan Dian, modal pedagang bertambah karena biaya pemenuhan barang juga naik. Ditengah daya beli menurun, konsumen cenderung memilih bertahan melihat situasi. “Setidaknya hingga keadaan pasar kembali normal (baru berani berbelanja lagi),” katanya. Menurut Dian, hal di atas jelas tidak mendukung pendapatan pedagang dan target jualan mereka. “Kalau target itu tidak bisa dirubah, akan tetap seperti panetapan awal,” ujarnya. BRIS pun menyiapkan langkah antisipasi. Sosialisasi dan maintenance (pemeliharaan) nasabah dilakukan lebih intens. Dian menyebutkan pihaknya memiliki tim khusus maintenance nasabah mikro. Tim bisa mengalihkan waktu cicilan. Agar nasabah ringan membayar angsuran. “(Kredit) mikro kami ada yang (pembayarannnya) harian, bulanan dan tahunan. Untuk yang bulanan, kami sarankan membayar harian. Biar tidak terlalu berat. Jadi kalau sebulan Rp3 juta, bisa diangsur Rp100 ribu per hari,” tuturnya. Dian mendapat cara maintenance setelah melihat perkembangan di tengah nasabah. Mulai banyak permintaan pengunduran waktu pembayaran cicilan. Jika dibiarkan, otomatis pembayaran kredit macet. “Sosialisasi sudah kami lakukan dari sekarang jelang kenaikan BBM,” ucapnya. Prediksi Dian, dampak kenaikan harga BBM akan berlangsung tiga sampai enam bulan. Bentuk reaksi awal masyarakat. Dian menyebutnya recovery atau adaptasi masyarakat atas kenaikan harga BBM. “Sebelumnya kami perlu waktu minimal tiga bulan untuk bisa mengembalikan kondisi,” katanya. Deputi Bank Indonesia (BI) Cirebon Bidang Ekonomi Moneter, Bambang Mukti Riyadi menambahkan, belum ada kajian langsung terkait dampak kenaikan harga BBM pada kredit mikro. Ia menilai semua bergantung respons publik pasca kenaikan harga BBM. Menurutnya, secara makro masyarakat harus paham kenaikan harga BBM merupakan bentuk penghematan anggaran. Jika anggaran bisa digunakan dalam kegiatan ekonomi secara baik, maka menguntungkan semua pelaku ekonomi. “Jangka pendek responsnya akan sangat mix,” ujarnya. Melihat kenaikan harga BBM yang lalu, lanjut Bambang, imbas pada perbankan membuat investment grade naik dan kegiatan ekonomi tetap berjalan. “Jadi kalau sekarang, (dampak ke perbankannya) belum bisa dipastikan,” imbuhnya. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: