Manchester City Bakal Berat di Bernabeu

Manchester City Bakal Berat di Bernabeu

MANCHESTER – Pepe sering menjadi tokoh antagonis dalam kisah Real Madrid. Bek Portugal itu akrab dengan tekling keras dan kasar. Peran antagonis itu semakin lengkap dengan ekspresi wajah Pepe yang dingin dan bengis usai melakukan pelanggaran. Kemarin (27/4) di Etihad Stadium, bek 33 tahun itu nyaris jadi protagonis. Pada menit ke-81 sebuah kesempatan emas dimiliki Pepe. Di awali free kick dari sisi kiri pertahanan Manchester City, Pepe yang berhadapan dengan kiper City Joe Hart melepaskan tendangan dengan kaki kiri. Namun sepakan Pepe dari jarak 3,5 meter dari Hart masih terblokir. Dan malam itu, memang Pepe tidak digariskan menjebol gawang City atau jadi hero Real. Alhasil, dalam first leg semifinal Liga Champions kemarin, City hanya bermain imbang tanpa gol lawan Real. Hasil imbang tanpa gol kemarin membuat langkah City di second leg semifinal Liga Champions di Santiago Bernabeu (5/5) mendatang jadi berat. Real punya histori bagus di fase knockout kejuaraan Eropa setelah bermain imbang 0-0 di laga away. Di antara delapan kali hasil imbang tanpa gol di first leg, Real menang tujuh kali. Hanya klub Rusia Spartak Moscow yang pernah mempecundangi Real di Bernabeu usai hasil 0-0 di first leg. Pada perempat final European Cup, nama lama Liga Champions, 1990-1991 Real menyerah 1-3 di kandang. City yang gagal menang di kandang kemarin tergolong merugi. Real tampil tanpa sang bintang, Cristiano Ronaldo. Lantas, winger Real Gareth Bale yang digadang-gadang menunjukkan sihir di lapangan seperti kehilangan tongkatnya. The Wizard Welsh, julukan Bale, meski punya beberapa peluang gagal menaklukkan Hart. Dari statistik Liga Champions, Hart melakukan 27 penyelamatan musim ini di Liga Champions. Jumlah ini menjadi yang terbanyak dibandingkan kiper manapun di kasta kompetisi tertinggi Eropa itu. Seperti diberitakan The Guardian kemarin, tactician City Manuel Pellegrini mengatakan meski timnya memeroleh hasil imbang di kandang bukan berarti Vincent Kompany dkk gagal. “Pertandingan ini sangat seimbang. Kami kurang kreatif sehingga tidak menghasilkan banyak kesempatan untuk mencetak gol,” tutur pria asal Cile tersebut usai laga. Dari statistik UEFA kemarin meski bertindak sebagai tuan rumah, City mencatatkan 48 persen buat ball possesion. Jumlah tembakan ke gawang Real yang dijaga Keylor Navas sepanjang 90 menit juga hanya lima kali. Itupun hanya dua yang on target. Agresivitas Real jauh lebih apik ketimbang lawannya kemarin. Real mencatatkan 11 kali tembakan ke gawang Hart. Enam di antaranya tepat sasaran. Beruntung Hart tampil gagah di bawah  mistar gawang. “Hasil 0-0 tidak membuat Real lantas lebih favorit ketimbang kami. Kami punya kesempatan yang sama buat memenangi laga,” ucap Pellegrini. “Kami tak gentar menuju Bernabeu dan kita buktikan tim mana yang bermain lebih baik,” tambah Pellegrini. Pria berusia 63 tahun itu optimis jika laga away bukan sesuatu yang harus ditakutkan. Dalam lima laga tandang City musim ini di Liga Champions, City mencatatkan tiga menang, sekali imbang, dan sekali kalah. “Kami mengalahkan Gladbach, Sevilla dan Dynamo Kiev di depan publik mereka. Kemudian imbang lawan Paris Saint-Germain (PSG) bukan hal yang buruk,” kata Pellegrini. Prediksi Pellegrini dalam second leg mendatang, Real akan bermain lebih ofensif. Karena itu kelengahan pemain City sekecil apapun bisa dimanfaatkan Real untuk menjadi gol. Sama seperti halnya Real yang tanpa Ronaldo, maka The Citizens, julukan City, pun kehilangan Yaya Toure. Mantan pemain Barcelona itu mengalami cedera otot Sabtu (23/4) lalu. Eurosport menulis, kunci kelolosan City menuju final Liga Champions di San Siro Milan 28 Mei mendatang ditentukan oleh Hart dan Ronaldo. Seandainya Hart bisa merepetisi performanya seperti kemarin plus Ronaldo absen, maka kans City menembus final buat pertama kalinya sangat besar. Sedang entrenador Real Zinedine Zidane seperti diberitakan UEFA gembira dengan hasil kemarin. Meski penyerang andalanya Karim Benzema harus ditarik keluar pada babak kedua, Zidane mengapresiasi penampilan anak asuhnya. “Kami punya beberapa kesempatan membobol City namun kami gagal melakukakannya. Itu membuat saya sedikit kecewa dengan tim,” ujar Zidane. Mengenai absennya Ronaldo dan Benzema yang ditarik pada babak kedua, Zidane berharap pada second leg di Bernabeu, timnya bisa menang. “Saya tak bisa menggaransi apapun untuk penampilan keduanya di laga selanjutnya. Kami akan lihat latihan keduanya dari hari ke hari,” kata mantan entrenador Real Castilla itu. Zidane masih menganggap kalau hasil 0-0 tidak otomatis meloloskan Real ke final. Bapak empat anak itu melihat kans timnya masih fifty-fifty buat lolos. Tingginya gengsi Liga Champions, membuat kesebelasan manapun bersedia mati di lapangan demi kejayaan dan nama besar. Sementara itu, mantan bek Manchester United Rio Ferdinand seperti diberitakan BT Sport kemarin menuturkan impresifnya Hart layak disejajarkan dengan performa Peter Schmeichel. “Hart saya katakan bermain istimewa dan layak mendapat apresiasi yang tinggi dalam laga ini. Dua penyelamatan gemilangnya menyelamatkan City,” ujar Ferdinand. “Bermain di level Liga Champions membutuhkan kiper dengan tingkat konfidensi yang tinggi seperti Hart,” tambah Ferdinand. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: