USAID Prioritas Latih 987 Guru di Kuningan tentang Pembelajaran Pakem dan Kontekstual
KUNINGAN – Lembaga sosial Amerika Serikat yang bergerak di bidang pendidikan, USAID Prioritas, telah melatih sebanyak 987 guru di Kuningan tentang metode pembelajaran pakem dan kontekstual. Perwakilan USAID Prioritas untuk Kabupaten Kuningan Ahmad Syaiful Bahri mengatakan, salah satu program meningkatkan mutu kualitas pembelajaran adalah melalui replikasi pelatihan pembelajaran modul 1 Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk guru-guru Sekolah Dasar (SD) serta pembelajaran kontekstual bagi guru-guru Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pelatihan tersebut diperuntukkan bagi guru-guru yang ada di Kabupaten Kuningan lewat program USAID PRIORITAS yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) maupun Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). \"Sampai bulan April 2016, total peserta guru yang dilatih pakem dan kontekstual di Kabupaten Kuningan berjumlah 987 orang yang tersebar di 11 kecamatan non mitra, yaitu Cigugur, Kadugede, Nusaherang, Darma, Cigandamekar, Ciniru, Ciawigebang, Jalaksana, Lebakwangi, Pasawahan dan Sindangagung,\" ungkap Syaiful kepada radarcirebon.com. Selama ini, menurut dia, banyak kegiatan proses belajar mengajar di kelas monoton, satu arah dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi bosan dalam belajar. Metode pembelajaran pakem dan kontekstual tersebut, diyakini dapat memperbaiki mutu kualitas dalam pembelajaran di kelas sehingga berdampak pada naiknya prestasi siswa. Seperti diungkapkan Nana Jumhana, S.Pd salah satu ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Kec. Ciniru yang telah melaksanakan diseminasi mengaku terbantu dengan pelatihan yang diselenggarakan USAID PRIORITAS. “Sebagai sekolah pinggiran, kami serius ingin meningkatkan mutu pembelajaran di gugus 1 dan 2 Kec. Ciniru. Walaupun sekolah kami di atas bukit, tetapi guru-guru disini patut diacungi jempol atas semangat untuk meningkatkan mutu pembelajaran, melalui kelompok kerja guru kami berharap guru aktif sehingga dapat meningkatkan prestasi akademik siswa”, jelas Nana. Selain tingkat SD, pelatihan juga menjangkau guru-guru SMP, seperti baru-baru ini telah dilaksanakan pelatihan modul 1 pembelajaran kontekstual untuk wilayah kecamatan Darma, Kadugede dan Nusaherang. “Pelatihan model USAID PRIORITAS ini membuat banyak guru menjadi terbuka pola pikirnya, yang tadinya hanya mengandalkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dari penerbit, tetapi setelah dilatih, guru mampu membuat LKS sendiri untuk siswa, walaupun sederhana” ujar Pipin Mansur Aripin, Ketua PGRI Kab. Kuningan, setelah sekolahnya mendapatkan pelatihan dari USAID PRIORITAS bulan Maret lalu. Ditambahkan Pipin, selain mendapatkan pengalaman baru dalam proses pembelajaran kontekstual, pihaknya juga berharap pelatihan ini menyebar ke seluruh kecamatan melalui kerjasama dengan PGRI yang ada di tingkat Kecamatan. Di tempat terpisah, kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan, Dr. Asep Taufik Rohman, M.Pd, pihaknya mengaku bangga dengan gebrakan USAID PRIORITAS dalam menyebarluaskan pelatihan pakem dan kontekstual. \"Guru-guru wajib meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan USAID PRIORITAS ini, kegiatan pelatihan maupun diklat, merupakan bagian dari pengembangan keprofesian berkelanjutan atau program PKB bagi para guru” ujar Taufik. (taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: