PPP Seriusi Kadernya Jadi Wabup Dampingi Acep

PPP Seriusi Kadernya Jadi Wabup Dampingi Acep

KUNINGAN – Soal siapa pengganti H Acep Purnama MH jika sudah dilantik jadi bupati, rupanya diseriusi oleh DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kuningan. Belum lama ini, partai berlambang kabah tersebut sudah menggelar rapat pleno dalam membahas hal itu. Ketua DPC PPP Kuningan Drs H Momon Suherman mengakui partainya sudah melaksanakan rapat pleno. Namun, rapat tersebut belum sampai mengarah pada penetapan nama yang hendak diusulkan. “Waktu di Pakta Integritas, disepakati bahwa 6 parpol pengusung Utama punya hak yang sama untuk mengusulkan, termasuk PPP. Dan untuk partai kami, kader yang akan diusulkan itu lebih dari satu orang,” terangnya kepada Radar Kuningan, kemarin. Kendati demikian, kader internal yang dimaksud itu belum sampai pada penetapan nama. Saat itu, pleno hanya memutuskan harus mengusulkan kadernya lebih dari satu orang. “Belum ke nama, baru secara lembaga,” ujar politisi asal Cilimus itu. Ia menegaskan, 6 parpol telah diikat oleh pakta integritas. Untuk pertemuan lanjutan pasca penandatanganan di salah satu rumah makan, Momon memastikan bakal menginformasikannya ke media. Sebab saat ini situasinya masih belum memungkinkan. “Kita lihat situasi dulu, pengangkatan wabup jadi bupati juga kan belum,” ucapnya. Saat ditanya efek dari wacana pengisian wabup terhadap perombakan AKD (Alat Kelengkapan Dewan), Momon tidak berbicara banyak. “Kalau begitu, ya harus kita ikuti, kita terima konsekuensinya,” jawab Momon enteng. Terpisah, Ketua MPPD PAN Kuningan Drs Toto Suharto SFarm Apt sempat dipintai tanggapan soal wacana pengisian jabatan wabup. Namun dia menegaskan, saat ini DPRD fokus ke pemberhentian bupati sekaligus pengangkatan wabup jadi bupati untuk diusulkan ke gubernur. “Sekarang ini kita masih fokus ke pemberhentian bupati dan pengangkatan wabup untuk diusulkan ke gubernur supaya pemerintahan berjalan normal. Untuk pengisian wabup nanti dulu,” kata mantan ketua DPD PAN yang kini menjabat wakil ketua DPRD itu. Menurutnya, semua orang punya hak yang sama untuk menjabat wakil bupati. Termasuk dirinya, sebagai kader partai dan sepanjang ditugaskan partai, maka harus siap. “Selama saya sebagai kader, selama saya diberi tugas, maka harus siap. Tapi tentunya ada mekanisme, tidak sembarangan,” tandas Toto kala didesak wartawan terkait kesiapannya. Ia menegaskan kembali, urusan wabup akan ada lagi mekanisme tersendiri. Saat ini, ia bersama para anggota legislatif berkewajiban untuk memroses pemberhentian bupati sekaligus pengangkatan wabup jadi bupati. (ded)                        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: