Aktifkan PSSI, Menpora Cari Tahu Bayaran Mourinho
JAKARTA- Pemerintah akhirnya memenuhi komitmen mereka untuk menyelesaikan konflik sepak bola nasional sebelum FIFA menggelar Kongres Tahunan di Meksiko 12 Mei besok. Tadi malam, Menpora Imam Nahrawi mengumumkan kabar baik itu. “Baru saja saya tandatanagani. Secara resmi saya cabut surat yang pernah kami keluarkan,” kata Imam Nahrawi sesaat sebelum menonton film Mars bersama keluarganya, di Plasa Senayan, Jakarta, tadi malam. Surat yang dimaksud Nahrawi adalah SK Kemenpora nomor 01307 Tentang Pembekuan PSSI yang dia terbitkan pada 17 April 2015 lalu. Menurut menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, pemerintah mengambil kebijakan itu semata-mata karena menghormati keputusan Mahkamah Agung yang menolak upaya kasasi mereka terkait gugatan PSSI atas SK 01307 tersebut. Selain itu, langkah itu sekaligus sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk tunduk di mata hukum. “Yang kedua, kami menghargai komitmen FIFA seperti yang telah disuratkan kepada Menteri sekretaris negara. Karena, yang kami baca dari surat itu, bahwa ada komitmen besar terhadap perubahan sepak bola Indonesia yang akan dikawal langsung oleh FIFA,” lanjut pria asal Bangkalan, Madura, ini. Nahrawi juga menambahkan bahwa, surat pencabutan pembekuan PSSI itu sudah mereka kirimkan ke FIFA di Zurich, Swiss, tadi malam. “Selama ini kami memang intens berkomunikasi dengan FIFA. Jadi, kami sudah sampaikan suratnya ke mereka. Semoga dengan keputusan kami ini, sanksi kepada Indonesia juga bisa segera dicabut,” timpalnya. Ya, setelah melakukan pencabutan SK Pembekuan PSSI itu, Nahrawi berharap para voters PSSI untuk segera melakukan perubahan di internal federasi. Dan, lanjut Nahrawi, pemerintah tidak akan pernah lengah untuk mengawal, mengawasi untuk memastikan bahwa rencana-rencana perubaham itu harus berjalan dengan baik sesuai dengan aturan FIFA. Terkait keinginan 85 voters PSSI yang menuntut adanya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari Ketua Umum PSSI yang baru, Nahrawi menyebutkan bahwa itu adalah satu komitmen yang perlu bersama-sama dikawal. Saat ini, memang ada desakan kuat dari mayoritas voters untuk menggelar KLB PSSI. Gerakan itu dimotori oleh Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Sementara itu, salah satu anggota Executive Committee PSSI, Tony Apriliani mengatakan bahwa mereka belum percaya dengan keputusan Menpora itu sebelum menerima salinan resmi SK Pencabutan Pembekuan PSSI. “Karena kami tidak mau menjadi korban PHP (pemberian harapan palsu, red) lagi,” paparnya. Meski begitu, pria asal Bandung, ini mengungkapkan bahwa mereka akan melakukan rapat konsolidasi dalam waku dekat nanti. Tujuannya, agar sejumlah rencana kerja yang telah mereka programkan saat kongres di Surabaya bisa segera terksekusi. “Kami akan segera melanjutkan program kerja yang sudah kami susun,” tuturnya. Dalam perkembangan yang sama, Ruddy Widodo, General Manajer Arema Cronus tidak henti-hentinya mengucapkan syukur ketika dihubungi oleh Jawa Pos. Menurut dia, semua pihak harus mengambil hikmah dari masa satu tahun pembekuan PSSI itu. “Dan, setelah ini, semoga pembinaan sepak bola tanah air lebih bergeliat lagi,” ucapnya. INGINKAN MOURINHO Soal mimpi memperbaiki sepak bola Indonesia, Imam Nahrawi juga ingin mendatangkan mantan manajer Chelsea, Jose Mourinho untuk melatih timnas Indonesia. Saat ini, pelatih kawakan asal Portugal tersebut memang tengah menganggur setelah dipecat Chelsea tengah musim lalu. Hal ini yang coba dimanfaatkan oleh menpora. Menurut Nahrawi, kehadiran Mourinho bakal membuat timnas Indonesia bergairah. Selain karena ketegasannya, Mourinho diakui Nahrawi merupakan sosok pelatih yang mampu menyulap sebuah tim menjadi hebat. “Kedatangan Mourinho akan memicu adrenalin pencinta sepak bola Indonesia. Motivasi ini ingin kami bangkitkan untuk semangat juang pemain,\" tandas menpora kepada wartawan. Ketertarikan terhadap Mourinho bukan sekadar gurauan menpora. Bahkan, dia sudah mencari tahu kisaran harga mantan arsitek Internazionale Milan itu. “Saya sudah tanya Erick Thohir kalau harga kontrak Mourinho Rp250 miliar per tahun,\" sebut dia. Cukup menarik mendengar pernyataan Menpora. Patut dinantikan rencana ini terealisasi atau sekadar wacana. (ben/ies/JPG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: