Dari Petani Rp4 Ribu, Jadi Beras Dibanderol Rp10 Ribu
INDRAMAYU- Harga beras memang sedang mengalami penurunan. Namun, hal tersebut tetap dikeluhkan masyarakat. Mengingat, harga beras yang dijual di pasaran ini tidak masuk akal bila melihat harga gabah di tingkat petani. Ibu rumah tangga di Kecamatan Patrol, Siti Halimah (42) mengatakan, saat ini beras medium dibanderol Rp10 ribu per kilogram. Sementara harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani hanya Rp4 ribu. Melihat ketimpangan harga yang begitu tinggi, menurutnya harga beras harusnya bisa turun. “Harusnya harga beras turun lagi, karena sekarang juga harga gabah lagi turun. Keinginan kami sih beras di angka Rp8 ribu atau bahkan Rp7 ribu,” ujarnya kepada Radar, Kamis (12/5). Senada, ibu rumah tangga lainnya, Tarsinah mengatakan dengan turunnya harga gabah, seharusnya diikuti dengan penurunan harga beras. Ia pun berharap pemerintah bisa menekan harga beras. “Untuk harga beras kondangan saja harganya masih Rp7.100 per liternya. Padahal beras kondangan ini kualitasnya paling rendah,” tuturnya. Dengan adanya fenomena ini, kata dia, maka para tengkulak dan pengusaha penggilingan beras lah yang diuntungkan. Sementara masyarakat dan petani harus gigit jari. “Kami masyarakat dibebankan. Harga beras tinggi. Sementara yang untuk itu para tengkulak dan pengusaha penggilingan,” jeelasnya. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: