Sudah Diingatkan Presiden, Luhut Masih Bertemu Calon Ketum Golkar

Sudah Diingatkan Presiden, Luhut Masih Bertemu Calon Ketum Golkar

BADUNG- Hari ini ketua umum Partai Golkar ditentukan. Menjelang agenda penting itu, suasana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) di Nusa Dua Bali semakin panas. Penggalangan dukungan tidak hanya dilakukan tim sukses setiap bakal calon ketua umum, tapi juga pihak luar, khususnya perwakilan pemerintah. Salah satu yang aktif melakukan manuver adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Meski sudah disentil Presiden Joko Widodo di pembukaan munaslub Sabtu malam, Luhut masih aktif melakukan pertemuan dengan sejumlah bakal calon ketua umum Partai Golkar. Selama seharian kemarin, Luhut tercatat bertemu dengan tiga bakal caketum, yakni Setya Novanto, Priyo Budi Santoso, dan Indra Bambang Utoyo. Pertemuan ketiganya dilakukan secara terpisah. Novanto ditemui saat makan siang, Priyo dan Indra ditemui secara terpisah saat sorenya. Kepada wartawan, Luhut menegaskan bahwa pertemuan itu dilakukan sebagai salah satu orang Golkar. “Kan saya orang Golkar, boleh dong milih si fulan pribadi, atau membawa pesan-pesan presiden boleh saja,” ujarnya. Ditanya lebih lanjut tentang pesan presiden yang dia maksud, Luhut menyatakan bahwa siapa pun bakal caketum Golkar yang terpilih, presiden tidak memiliki masalah. Hanya, ada catatan tambahan terkait posisi bakal caketum yang tampaknya menyasar pada bakal calon tertentu. “Hanya, beliau tidak nyaman kalau rangkap jabatan, karena beliau di kabinet kan nggak mau ada rangkap-rangkap jabatan, itu saja sih,” ujarnya. Luhut yakin, Aburizal Bakrie, ketua umum Partai Golkar saat ini, juga sejalan dengan presiden. Pernyataan Luhut tersebut memperjelas arah dukungan istana. Sebab, dari delapan bakal caketum yang mendaftar, ada tiga nama yang sedang menyandang jabatan publik saat ini. Mereka adalah Ketua DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua MPR Mahyudin, dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Sementara itu, lima bakal caketum yang lain –Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsudin, Indra Bambang Utoyo, dan Setya Novanto– hanya menyandang jabatan partai. Jika dukungan pemerintah jadi faktor menentukan, peluang Setya Novanto semakin besar untuk terpilih karena calon lain yang selama ini diduga sebagai pesaing beratnya, yakni Ade Komarudin, tidak masuk kriteria yang diinginkan Jokowi.(kim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: