Thomas Jumpa Hongkong, Uber Tantang Korsel

Thomas Jumpa Hongkong, Uber Tantang Korsel

KUNSHAN – Tim Thomas dan Uber Indonesia mulai bekerja dalam arti sesungguhnya hari ini. Indonesia akan berlaga di babak knockout. Berbeda dengan babak penyisihan, jika kalah, Indonesia langsung pulang. Tidak ada kesempatan kedua. Tim Thomas Indonesia akan berhadapan dengan Hongkong, dan tim Uber bakal menantang Korsel. Semua laga dipanggungkan di Kunshan Sports Centre, Tiongkok. Pada hari terakhir penyisihan Grup B kemarin, tim Thomas Indonesia melanjutkan tren positif dengan menyapu semua kemenangan. Hendra Setiawan dkk menghajar India tanpa ampun 5-0. Pasca mengunci tiket delapan besar sehari sebelumnya, tim pelatih sengaja melakukan rotasi saat melawan India. Tommy Sugiarto yang di dua laga pertama turun di tunggal pertama diistirahatkan. Jonatan Christie yang dipercaya menggantikan peran Tommy melaksanakan tugas dengan baik. Pebulu tangkis ranking ke-19 dunia itu mengempaskan Ajay Jayaram dua set langsung 21-14, 21-12. Penampilan apik Jonatan diikuti dua pemain tunggal lain Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa. Anthony menumbangkan B Sai Praneeth dengan rubber game 18-21, 21-11, 21-15. Ihsan mengikuti jejak Anthony dengan juga menang rubber game atas Sourabh Verma 21-10, 20-22, 21-13. Anthony menyatakan, di babak knockout, tim Thomas bertekad tampil habis-habisan untuk mengejar target juara. Sebagai debutan, pemain yang dibesarkan SGS PLN Bandung itu juga mengatakan bahwa tampil di dua pertandingan fase grup sudah memberinya pemanasan yang cukup. ’’Di kualifikasi kemarin, kami sudah buktikan. Sekarang kami ingin buktikan kembali di sini,’’ ucapnya. Nomor ganda juga menghasilkan poin penuh. Pelatih ganda Herry Iman Pierngadi bahkan bereksperimen dengan memainkan pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi sebagai ganda pertama. Untuk ganda kedua, Marcus Fernaldi Gideon yang biasa berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo kemarin dipecah. Marcus dipasangkan dengan kapten tim Hendra Setiawan. Herry menuturkan, keputusannya itu semata-mata hanya strategi. Plus ingin menambah pilihan senjata jika sewaktu-waktu dibutuhkan di babak knockout. ’’Semakin banyak pilihan semakin bagus untuk menghadapi babak delapan besar,’’ ujarnya. Angga/Ricky yang dipasang sebagai ganda pertama tampil taktis dengan menyingkirkan Manu Attri/Akshay Dewalkar 21-18, 21-17. Sementara itu, pasangan dadakan Marcus/Hendra menang 21-9, 21-18 atas B Sumeeth Reddy/Satwiksairaj Rankireddy. ’’Tapi, saya masih merasa ada yang kurang pas,’’ ucap Herry perihal permainan Marcus/Hendra. Pelatih yang biasa dipanggil Herry IP itu melanjutkan, tidak ada lawan yang ingin dihadapi atau dihindari di babak delapan besar. Semua lawan disebut kuat dan berpotensi menyengat. “Ini delapan tim terbaik dunia. Semua bagus. Pasti ada sektor keunggulan dan kelemahan masing-masing. Tinggal bagaimana strategi di lapangan,’’ tambahnya. Di sisi lain, Hendra mengatakan, yang dibutuhkan tim Indonesia saat ini adalah tampil all out di setiap pertandingan. Konsentarasi juga harus terjaga. ’’Kalau sudah knockout seperti ini, peluang semuanya fifty-fifty. Semua lawan kuat. Makanya, harus mati-matian,’’ ujar peraih emas Olimpiade 2008 tersebut. (irr/c19/nur)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: