Tes TOEIC Ukur Kemampuan Bahasa Inggris

Tes TOEIC Ukur Kemampuan Bahasa Inggris

CIREBON - Untuk mengetahui sejauhmana seseorang mampu berkomunikasi dengan orang lain, Stikom Poltek dan STIE Cirebon menggelar tes Test of English for International Communication (TOEIC) di Auditorium Kampus II, Jumat (20/5). Puket I Stikom Poltek, Otong saeful Bachri SKom MM mengatakan, belakangan ini sudah banyak tes yang mengukur kemampuan Bahasa Inggris seseorang. Tes kemampuan berbahasa Inggris di antaranya TOEIC dan TOEFL. Keduanya memiliki tujuan berbeda-beda. Hanya saja, tes TOEIC untuk mengukur kemampuan sejauh mana seseorang mampu berkomunikasi dengan orang lain dalam Bahasa Inggris penutur non-bahasa Inggris dalam penggunaan Bahasa Inggris sehari-hari di lingkungan kerja internasional. Peserta yang mengikuti tes TOEIC adalah mahasiswa Stikom sebanyak 250 mahasiswa. Mahasiswa S-1 STIE sebanyak 60 mahasiswa dan mahasiswa pascasarjana STIE sebanyak 80 orang. Sedangkan pelaksanakan digelar selama tiga hari mulai tanggal 20-22 Mei 2016 bertempat di Auditorium Kampus  II. ETS (Educational Testing Service), masih kata Otong, mengembangkan tes TOEIC untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris dalam lingkungan bisnis yang digunakan secara internasional. Figur utama pencetus tes TOEIC ini adalah seseorang berkebangsaan Jepang, Yasuo Kitoka. Pada tahun 1970, Kitoka mengusulkan kepada ETS untuk membuat soal tes berbasis bisnis bagi para pekerja Jepang yang bekerja di perusahaan internasional. “ETS mulai mengembangkan tes TOEIC pada tahun 1977 dan tes TOEIC pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1979,” bebernya. Bagaimana dengan bentuk tesnya, Otong menjelaskan tesnya menggunakan kertas dan pensil, bentuk soalnya pilihan ganda, yang menggunakan audio, gambar, dan tulisan (bacaan) untuk mengevaluasi kemampuan bahasa peserta. Tes ini berbentuk pilihan ganda dengan jumlah soal sekitar 200 butir. Jenis TOEIC ini memiliki kisaran skor mulai dari 10-900. (abd/adv)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: