Gulaku, Peduli Pelestarian Makanan Tradisional

Gulaku, Peduli Pelestarian Makanan Tradisional

CIREBON - Kuliner merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat. Menilik jajanan tradisional, sama halnya dengan membaca kultur masyarakat Indonesia dengan ragam kebudayaannya. Beragam jajanan tradisional biasanya terkait dengan upacara adat. Perkembangan selanjutnya, jajanan ini dibuat tak hanya untuk kepentingan upacara, tetapi bagian dari panganan sehari-hari. Gulaku sebagai salah satu produk nasional kebanggaan Indonesia, melihat betapa pentingnya untuk melestarikan kekayaan bangsa yang salah satunya terwujud dalam keanekaragaman kuliner Indonesia yang kaya akan cita rasa dan cerita. Untuk itu, Gulaku tergerak untuk turut melestarikan jajanan tradisional Indonesia melalui program ‘Jajanan Manis Bersama GULAKU’ dengan kegiatan gebrak pasar tradisional dan ke komunitas perempuan lainnya. \"Program ini berlangsung selama bulan Mei hingga Agustus 2016 di sejumlah pasar tradisional Jabodetabek seperti Pasar Lenteng Agung, Pasar Ciracas, Pasar Embrio, dan Pasar Musi dan juga beberapa kelurahan disekitar pasar,\" kata Communication Officer Gulaku, Fiter Cahyono, Kamis (19/5). Menurutnya, ini merupakan kepedulian Gulaku untuk ikut ambil bagian dalam melestarikan warisan kuliner asli Indonesia agar tidak pudar diterjang serbuan makanan internasional. Makanan tradisional yang akan dipromosikan antara lain, kue mata kebo, amparan tatak, kue sikaporo, putri kandisi, kue awuk-awuk, kue lumpang, lapek bugis, dan lain-lain. Hampir setiap daerah memiliki penganan khas. \"Masyarakat harus digelorakan untuk mengonsumsi jajanan milik sendiri, di tengah MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Kuliner warisan leluhur dapat bersaing dengan makanan asing lainnya. Jajanan tradisional tidak sekadar nikmat dan mengenyangkan, namun mengandung filosofi adiluhung,\" paparnya. Lebih jauh Fiter Cahyono mengungkapkan, tujuan program ini adalah untuk melestarikan jajanan tradisional Indonesia dan mengajak masyarakat agar lebih mencintai dan menghargai kuliner nusantara yang tidak ternilai harganya. Sehingga tetap hidup ditengah masyarakat Indonesia sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari budaya luhur bangsa. \"Selain itu, harapannya melalui kegiatan ini, Gulaku dapat membantu meluruskan pemahaman masyarakat awam tentang gula,\" jelasnya. GULAKU PEDULI Selain melestarikan jajanan manis khas Indonesia, program \"Jajanan Manis Bersama Gulaku\" juga dipersembahkan sebagai bentuk kepedulian kepada para mitra di pasar tradisional. Sebagai \"Gula Rakyat\", Gulaku ingin mendorong ibu-ibu untuk kembali ke pasar tradisional melalui program Grebek Pasar dalam bentuk demo masak jajanan khas tradisional, kompetisi memasak antar komunitas ibu-ibu, dan kampanye untuk membeli produk lokal berkualitas. \"Jadi, ini juga sekaligus turut mendukung program pemerintah \'Gerakan Ayo Kembali ke Pasar Tradisional\',\" katanya. Dari sisi kualitas bahan pangan, kegiatan kunjungan ke komunitas ibu-ibu juga merupakan bagian dari edukasi masyarakat. Gulaku ingin mengomunikasikan bahwa penggunaan gula murni Gulaku berkualitas akan sangat mempengaruhi rasa, tampilan dan kualitas jajanan tradisional. Hasil akhir jajanan lebih enak, berpenampilan menarik, dan aman dikonsumsi. Sebab Gulaku memiliki rasa manis alami sesuai dengan cita-rasa lidah Indonesia. \"Gula alami Gulaku memang bahan dasar yang tepat untuk bahan makanan apa pun. Ini juga kampanye untuk mengonsumsi bahan pangan bersih dan alami tanpa bahan pengawet ataupun perwarna,\" jelasnya. (nda/adv)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: