Melly Goeslaw, The Queen of Soundtrack

Melly Goeslaw, The Queen of Soundtrack

JULUKAN Queen of Soundtrack yang diberikan pada Melly Goeslaw (42) tidak berlebihan. Memang dia layak mendapatkannya. Sudah ratusan lagu dia ciptakan. Sebagiannya digunakan untuk soundtrack film. Dari 10 daftar film Indonesia dengan raihan jumlah penonton terbanyak sepanjang 2000 hingga sekarang, tujuh di antaranya soundtrack-nya dikerjakan Melly dan suami, Anto Hoed. Yang masih panas, tentu lagu-lagu untuk film Ada Apa dengan Cinta 2 (AADC 2). Kini film tersebut berada di posisi empat dengan jumlah penonton mencapai 3,5 juta. Saat ditemui dalam peluncuran soundtrack untuk film Rudy Habibie di MD Production, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (20/1), Melly berkomentar tentang prestasinya itu. “Alhamdulilah, tiap kali bikin soundtrack kok ya masuk box office,” ucap musisi yang bersama suaminya membentuk band Potret pada 1995. Lebih lanjut Melly menceritakan, ketika menulis lagu, apalagi soundtrack, dirinya tidak pernah mengharapkan sesuatu. Buat, ya buat saja. “Enggak pernah mikir, ah aku bikin soundtrack, tapi ini nanti harus jadi box office,” kata pelantun Jika itu. Sebab, yang membuat sebuah film jadi box office bukan faktor soundtrack-nya. Melainkan satu paket, mulai lagu, jalan cerita, pemain, dan lain-lain. Dalam perjalanannya, soundtrack buatannya tidak selalu dinyanyikan sendiri. Beberapa dinyanyikan penyanyi lain. Misalnya, Ayat-Ayat Cinta yang dinyanyikan Rossa atau Cinta Sejati yang dinyanyikan Bunga Citra Lestari. Meski begitu, apa yang telah diraih Melly dan Anto Hoed itu luar biasa. Apakah Melly punya feeling kuat ketika hendak menerima atau menolak tawaran menggarap soundtrack? Dia menampiknya. Tidak semata-mata karena merasa film bakal sukses, dia mau membuat lagunya. Melly menegaskan, ketika ada tawaran, dirinya harus membaca dulu skenario filmnya. Itulah yang jadi patokan. Setelah membaca, dia akan menimbang, lalu memberikan jawaban. Kalau lagu yang nantinya diciptakan justru membuat filmnya jelek, dia akan menolaknya. “Biasanya yang selalu aku tolak yang seperti itu,” ujarnya. Melly terkenal karena lagu-lagu cintanya yang puitis. Gampang diingat dan simpel. Untuk membuat sebuah lagu, dia lebih memilih kamar sebagai tempatnya mencurahkan isi kepala. Apalagi, dia menuturkan, ide-idenya lebih banyak muncul saat malam. “Daripada di studio, aku lebih pilih kamar,” jelasnya. Dia tidak pernah menjadikan sesuatu sebagai pendorong inspirasinya. Bagi Melly, semua bisa menjadi inspirasi. Tak jarang, perempuan yang lahir di Jakarta itu melakukan riset sebelum melahirkan karya. Apalagi kalau lagu yang akan dibuat berdasar kisah nyata. Misalnya, soundtrack Rudy Habibie yang pada Jumat kemarin diluncurkan. “Kalau dari kisah nyata itu harus lebih hati-hati,” ujarnya. Bagi dia, soundtrack itu merupakan penghubung untuk lebih menghidupkan sebuah cerita. Maka, persepsi jalan cerita sebuah film harus disamakan. (glo/c15/jan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: