Disuruh Pasang Pelang Antinarkoba, Disuruh Bayar Pula

Disuruh Pasang Pelang Antinarkoba, Disuruh Bayar Pula

CIANJUR - Sejumlah kepala desa mengaku keberatan dengan adanya penjualan plang \'Stop Narkoba\'. Pasalnya mereka harus membayar plang seharga Rp3 juta tersebut dengan dana talang dari saku pribadi, karena pembelian pelang tersebut tidak masuk dalam APBDes. Kepala Desa Maleber Kecamatan Karangtengah Deden Jamaludin mengatakan, dirinya mendapatkan kiriman pelang tersebut sebulan lalu dari pihak CV yang membuat plang tersebut. Kemudian, dia dimintai uang sebesar Rp3 juta untuk membayar plang antinarkoba dengan logo BNNK Cianjur dan Apdesi Kabupaten Cianjur. \"Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, langsung dikirim ke desa,\" kata dia kepada Cianjur Ekspres (Radar Cirebon Group) saat ditemui di kantornya, kemarin (24/5). Menurutnya, sejak pengiriman dia baru membayar, kemarin (24/5). Pasalnya pembelian harus ditalangi oleh Pemdes lantaran belum masuk APBDes, meskipun rencananya pebayaran diarahkan memakai Alokasi Dana Desa (ADD). \"Kan belum cair, ditambah belum masuk APBDes, jadi terpaksa pakai dana talang. Tadi pagi (kemarin, red) baru dibayarnya,\" ujarnya. Hal Senada disampaikan Kepala Desa Sindang Asih Kecamatan Karangtengah, Dedy Setiadi. dia mengetahui adanya program pemasangan plang tersebut dari Apdesi Kabupaten Cianjur saat pertemuan anggota. \"Inforasi ada, katanya diusahakan untuk partisipasi,\" ucapnya. Menurutnya, biaya Rp3 juta tersebut dinilai memberatkan pihak desa, apalagi belum masuk dalam APBDes. \"Dibilang memberatkan, ya meberatkan, harus pakai dana talang dulu. Mungkin diusahakan masuk ke APBDes perubahan,\" aku dia. Dia menjelaskan, ADD diperuntukan bagi kebutuhan pokok desa mulai dari upah dan lainnya, di samping itu ADD juga digunakan dalam program kegiatan di desa. \"Sebanyak 70 persen untuk pengeluaran kepegawaian dan 30 persen program desa. Mungkin bisa dimasukan ke program desa. Kami ikut beli karena desa lain juga partisipasi,\" jelasnya. Sementara itu, Ketua Apdesi Kabupaten Cianjur Agus Ishak mengaku, pihaknya merekomendasikan pembuatan plang tersebut dengan nilai Rp3 juta per plang. \"Kami sebatas rekomendasi, jika mau beli silakan tidak juga tidak apa-apa. Hanya mungkin yang tidak beli berarti tidak ikut berpartisipasi dalam pencegahan narkoba,\" ucap dia saat dihubungi melalui telepon seluler, kemarin. Menurutnya, setiap desa sudah diberitahukan sebelumnya ada program tersebut. Tidak hanya yang di perkotaan melainkan hingga ke Cianjur selatan. \"Sudah kami beritahukan sebelumnya. Pembayarannya terserah desa, mau kapan saja silakan, sebab ada yang belum dimasukan ke APBDes,\" tandasnya. (bay)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: