4 Program CSR Indocement Diganjar Penghargaan IGA 2016

4 Program CSR Indocement Diganjar Penghargaan IGA 2016

CIREBON - Produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk atau  Indocement meraih 4 penghargaan bergengsi dalam bidang Corporate Social Responsibility (CSR) pada ajang Indonesia Green Awards 2016. Indocement menyabet 4 penghargaan untuk bidang penyelamatan sumber daya air, pengembangan pengolahan bank sampah, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pelopor pencegahan polusi. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh La Tofi, sebagai chairman La Tofi School of CSR, bertempat di Taman Tebet, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu, 21 Mei 2016 lalu. Keempat program yang memperoleh penghargaan tersebut tersebar di beberapa wilayah Nusantara. Program penyelamatan sumber daya air dilaksanakan di Desa Bantarjati, Klapanunggal, Bogor, yang juga berdekatan dengan komplek pabrik Citeureup Indocement. Program ini melaksanakan perbaikan mata air, pembuatan bak penampungan hingga  pemasangan pipa air sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh warga di sekitarnya. Sementara di wilayah komplek pabrik Palimanan, Cirebon, Indocement mempelopori penggunaan bag filter yang dapat mereduksi emisi debu menjadi hanya 10 miligram per normal meter kubik, jauh di  bawah nilai ambang batas yang ditentukan Pemerintah sebesar 80 miligran per normal meter kubik. Selain itu, di area penambangan komplek pabrik Palimanan, Indocement juga mengadakan Quarry Life Award pada tahun 2014, dimana pada event tersebut Perusahaan memberikan kesempatan kepada akademisi peneliti dan praktisi untuk melakukan penelitian pada bidang keanekaragaman hayati.  Hasil dari penelitian tersebut akan dijadikan oleh Perusahaan sebagai pelengkap dari program reklamasi lahan tambang yang sudah dijalankan sebelumnya. Selain di wilayah operasional Pabrik, Indocement juga giat melakukan edukasi akan pentingnya nilai-nilai lingkungan bagi masyarakat di luar area pabrik, misalnya pengelolaan bank sampah di RW 17, Desa Jati Endah, Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Di wilayah tersebut Perusahaan memberikan pemahaman kepada warga sekitar untuk peduli terhadap lingkungan dengan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga sehingga bahkan jadi memiliki nilai jual seperti produksi pupuk kompos dan aneka kerajinan tangan. Atas program tersebut saat ini RW 17, Desa Jati Endah, menjadi salah satu daftar kunjungan bagi para penggiat dan pemerhati lingkungan hidup tingkat nasional maupun mancanegara. CSR & Security Division Manager Indocement, Sahat Panggabean, menyampaikan bahwa Perusahaan yang telah berdiri selama 40 tahun ini bersungguh-sungguh dalam merealisasikan pelestarian lingkungan hidup. “Seluruh program CSR Indocement yang terkait dengan lingkungan hidup kami laksanakan bukan untuk mendapatkan penghargaan. Penghargaan yang diberikan lebih karena pengakuan dari berbagai pihak atas itikad baik dan keberhasilan nyata dari program-program CSR tersebut,” katanya. Lebih jauh Sahat Panggabean mengungkapkan bahwa program lingkungan hidup Indocement  direncanakan dan dilaksanakan melampaui kewajiban sebagaimana ketentuan undang-undang dan peraturan lain. Pada rencana pembangunan pabrik semen di Pati, Jawa Tengah, misalnya,  Indocement telah melaksanakan berbagai program filantropik maupun pemberdayaan masyarakat sejak sebelum pabrik didirikan. Sesuai dengan dokumen Amdal, Indocement bahkan akan membangun bendungan tadah hujan di area tambang dan embung di area pabrik yang kapasitas keseluruhannya mencapai sebesar 2,1 juta meter kubik (bendungan tadah hujan dengan kapasitas 900 ribu meter kubik serta 4 embung dengan kapasitas masing-masing 300 ribu meter kubik). Selain bermanfaat untuk mengelola banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau, air bendungan/embung ini dicadangkan untuk operasional pabrik dan penggunaan oleh masyarakat masing-masing sebanyak 700 ribu meter kubik. Keempat penghargaan Indonesia Green Awards 2016 merupakan bukti nyata dari komitmen Indocement untuk terus melestarikan alam dan lingkungan. Indocement menjalankan program 5 pilar CSR yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan serta program pengembangan masyarakat secara berkelanjutan (Sustainable Development Program/SDP) untuk mendorong tercapainya masyakarat yang mandiri. (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: