Sekolah Setuju Siswa Indramayu Wajib Pakai Kopiah
HAURGEULIS– Usulan ulama agar seluruh siswa muslim di Kabupaten Indramayu memakai kopiah direspons positif pihak sekolah maupun orang tua murid. Bahkan sejumlah sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu sudah menerapkan aturan tersebut bagi pelajar muslim. Salah satunya di SMP Negeri 1 Haurgeulis. “Setiap hari Jumat guru pria dan siswa di sini memakai kopiah. Karena di hari itu, sekolah mengadakan banyak kegiatan keagamaan. Tapi di hari KBM biasa juga sudah banyak anak-anak yang memakai kopiah,” kata Kepala SMPN 1 Haurgeulis, H Bakhrudin MPd kepada Radar, Kamis (26/5). Penerapan siswa untuk memakai kopiah itu, ungkap dia, seiring dengan status SMPN 1 Haurgeulis sebagai Sekolah Nasional Berbasis Pesantren (SNBP). Dimana SNBP pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan keterpaduan antara konsep pendidikan nasional dengan nilai-nilai ajaran agama Islam. Dalam aplikasinya SNBP menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. “Misal setiap mengikuti kegiatan belajar mengaji Alquran lebih dahulu dan membaca salawat. Lalu ada salat berjamaah. Prinsipnya, nuansa pesantren ditonjolkan termasuk menggunakan jilbab dan kopiah kepada para siswa,” terang Bakhrudin. Nantinya, saran dia, agar penerapan kewajiban memakai kopiah dapat berjalan efektif maka perlu diperkuat dengan payung hukum seperti dengan Keputusan Bupati. “Karena ini menyangkut institusi. Kita mesti memiliki dasar hukum supaya aturan memakai kopiah dapat dilaksanakan,” kata dia. Salah satu orang tua murid, Fakhrurrozi juga mendukung jika kewajiban memakai kopiah kepada pelajar putra diberlakukan. “Kalau diambil dari syariat agama, karena pakaian yang kita pakai akan berpengaruh terhadap jiwa kita,” kata dia. Jika kewajiban berkopiah itu diterapkan, Ozi meyakini bisa membantu mengubah perilaku murid sekolah menjadi lebih baik. Sebab menurutnya, karakter anak didik yang kuat bisa diperoleh dari sistem pendidikan yang baik dan tidak hanya mementingkan faktor kecerdasan intelektual semata. Melainkan juga pendidikan serta sikap yang dilandasi dengan nilai-nilai agama. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: