Final Liga Champions, Dan Milan Pun Terbelah
Laporan Retnachrista dari Milan MEMANG tidak ada AC Milan dan Inter Milan di final Liga Champions dini hari nanti WIB. Tapi, di kota dengan kultur sepak bola mengakar seperti Milan, warganya jelas tidak akan membiarkan sebuah laga akbar berlalu begitu saja. Mereka harus ikut heboh. Dan yang lebih asyik lagi, ikut berpihak. Sebagian menjagokan Real Madrid; separonya lagi mati-matian mendukung Atletico Madrid. Pertanyaannya kemudian: siapa saja yang ngefans Real dan siapa saja yang lebih menyukai permainan Fernando Torres dkk? Secara umum mudah mengenalinya. Warga “asli” Milan, dalam arti lahir dan besar di Italia, kebanyakan akan condong ke Atletico. Misalnya Carolina Baccardi, manajer hotel yang ditinggali Jawa Pos (Radar Cirebon Group). Cewek itu sebenarnya kecewa sekali tidak bisa menonton final karena kehabisan tiket. Namun, jika berkesempatan pergi ke San Siro dini hari nanti, dia pasti akan all-out memberikan suara buat Antoine Griezmann dkk. ”Entah kenapa, tapi aku suka sekali dengan Atletico. Mungkin karena faktor Fernando Torres ya. Basis fans dia besar sekali di sini,” jelas Carolina menyebut nama pemain yang dipinjam Atletico dari AC Milan tersebut. Menurut perempuan 28 tahun itu, banyak juga rekannya yang mendukung tim asuhan Diego Simeone tersebut. Dan, dari pengamatan Jawa Pos, fans yang menyemut di depan Melia Milano, hotel yang diinapi Torres dkk, memang kebanyakan seperti Carolina: warga asli Milan. Nah, kelompok kedua yang lebih menyukai Real adalah mereka yang punya darah keturunan. Entah Arab, Afrika, atau Asia. Omar, fans yang dijumpai Jawa Pos di depan Radisson Blu Milano, tempat pemain Real menginap, berdarah Maroko. Bapak dan ibunya besar di Casablanca meskipun dia lahir di Milan. ”Real itu skuadnya sangat beragam, dari berbagai negara. Dan semuanya adalah superstar di sana,” katanya. Karena itu, lanjut Omar, warga keturunan seperti dirinya merasa terwakili. ”Dan terutama, kami menjagokannya karena faktor (Zinedine) Zidane. Dia itu legenda banget,” katanya menyebut pelatih Real yang merupakan warga Prancis keturunan Aljazair tersebut. Sementara itu, Torres dan Gabi turut mendampingi entrenador Diego Simeone dalam jumpa pers tadi malam. Tanda-tanda ketegangan tampak di wajah mereka. Simeone begitu serius mendengarkan setiap pertanyaan wartawan, sedangkan Torres terlihat murung. Hanya sang kapten Gabi yang sesekali masih melempar senyum ketika mendapat giliran menjawab. ”Aku sudah memimpikan mengangkat trofi. Bukan tadi malam sih, tapi sejak aku kecil,” ucap Gabi, lantas tertawa. Tapi, sejurus kemudian dia menjadi serius. “Maksudku, ketika kamu bermimpi, bermimpilah yang besar. Ini akan menjadi hari yang hebat untuk kami,” tandasnya. Torres yang mantan striker Liverpool menyambung, “Kuharap San Siro akan menjadi tempat magis buat seluruh fans Atletico. Sesuatu yang akan mereka kenang dan membuat mereka tersenyum. Aku punya banyak teman di sini dan mereka akan bersama kami.” (*/c9/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: