Verifikasi Voters Macet

Verifikasi Voters Macet

Lapor FIFA Kalau Tidak KLB PSSI JAKARTA – Proses verifikasi faktual PSSI terhadap para voters yang mendengungkan isu Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI tidak berjalan mulus. Itu terlihat dari jumlah voters yang datang ke kantor PSSI di Senayan, Jakarta tidak begitu signifikan. Buktinya, dari dua hari melakukan verifikasi, baru tiga voters pengusung KLB yang diverifikasi PSSI. Tiga voters tersebut adalah Persija Muda serta Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DKI Jakarta, serta Asprov PSSI Bengkulu. Meski begitu, Sekjen PSSI Azwan Karim mengaku optimistis bahwa mereka akan berusaha keras untuk menyelesaikan verifikasi faktual itu bisa selesai dalam waktu dekat nanti. “Sebenarnya kami ingin dalam satu hari ada 15 voters yang harus diverifikasi. Namun, itu tidak bisa berjalan sesuai rencana. Tapi, verifikasi ini bukan sesuatu yang urgen. Karena, apa yang kami lakukan saat ini hanya untuk memastikan bahwa mereka yang mengusung KLB itu adalah kepengurusan resmi,” kata Azwan. Menurutnya, saat melakukan verifikasi tersebut, selain memeriksa kelengkapan dokumen voters, mereka juga memberikan informasi terkait proses KLB PSSI yang sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Sebab, mereka khawatir, bila proses KLB tersebut tidak dilakukan sesuai mekanisme organisasi maka tidak akan diakui oleh FIFA. Artinya, lanjut Azwan, bila kemudian hasil KLB PSSI itu tidak diakui oleh FIFA, maka itu sama saja dengan menguras energi otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu. “Kami tidak mau energi organisasi habis untuk hal-hal yang sia-sia. Itu yang membuat kami jelaskan lagi ke voters agar keinginan mereka untuk menggelar KLB PSSI ini bisa berjalan sesuai mekanisme organisasi,” ucapnya. Sementara itu, setelah keluar dari ruangan verifikasi, Ketua Asprov PSSI Bengkulu, Syamsu Rizal Idris mengatakan bahwa mereka memastikan bahwa desakan mereka untuk menggelar KLB PSSI tersebut sudah tak terbendung lagi. Hanya saja, dia berharap, para voters tidak memaksakan kehendak untuk menggelar KLB PSSI di luar mekanisme organisasi. “KLB sudah pasti terjadi. Karena dari hasil verifikasi tadi, sudah tidak ada lagi celah untuk menghalangi KLB PSSI. Namun, satu hal yang paling penting, biarkan KLB PSSI ini berjalan sesuai dengan mekanismen organisasi dan statuta FIFA,” jelasnya. “PSSI itu punya kitab sendiri, jadi mari semua anggota mengikuti mekanisme itu,” tegasnya. Sebagai catatan, mayoritas voters pendukung KLB PSSI yang tergabung dalam Kelompok 85 telah mengultimatum PSSI untuk mengiyakan keinginan mereka tersebut sebelum 18 Juni nanti. Bila permintaan itu tidak dipenuhi, Kelompok 85 lantas melaporkan kondisi itu ke FIFA. Kelompok 85 tersebut telah mengajukan permintaan KLB PSSI pada 3 Mei lalu. Padahal, sesuai dengan mekanisme organisasi, KLB bisa dilakukan maksimal tiga bulan setelah tanggal pengajuan. Itu berarti, KLB PSSI baru bisa dilakukan pada Agustus mendatang. Itu pun, agenda KLB harus disahkan lebih dahulu dalam Kongres Tahunan PSSI yang rencananya juga dilakukan pada Agustus mendatang. (ben)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: