EURO 2016, Derby Britania Mulai Jadi Chauvinisme

EURO 2016, Derby Britania Mulai Jadi Chauvinisme

DERBY Britania sepanjang sejarah turnamen mayor, yang bakal terjadi antara Inggris dan Wales di Stade Bollaert-Delelis, Lens, 16 Juni mendatang itu tidak hanya disikapi dengan sangat antusias baik oleh fans Inggris maupun Wales. Namun, di sisi lain, hal itu juga membangkitkan chauvinisme, alias semangat kenegaraan, dari Wales. Itu bisa terlihat dari reaksi mereka ketika dua perusahaan retail, Marks & Spencer (M&S) serta JD Sports, memajang foto Timnas Inggris sebagai poster komersialnya. Sebagai salah satu sponsor resmi Inggris, baik M&S maupun JD pun melakukan kegiatan pemasaran dengan memasang poster berisi para pemain Inggris di seluruh counter penjualan mereka. Nah, masalah muncul ketika salah seorang fans Wales yang bernama Rhydian Bowen Phillips merasa gusar karena dia mendapati poster tim saingan mereka di sepanjang mal di Cardiff. ”Tunggu tunggu, apakah aku yakin aku berada di Wales sekarang? Lihat poster JD Sports di sepanjang Cardiff Bay,” kritik Phillips dalam akun twitter-nya kepada JD keitka mengomplain gambar seorang pemain junior Inggris, seperti dilansir Daily Mail. Tidak sampai disitu, Phillips juga menyembur M&S ketika melihat poster berisi Joe Hart dkk berpose dengan mengenakan setelan berwarna navy blue. Dalam poster tersebut, Hart bergaya dengan Chris Smalling, dan Kyle Walker dengan caption ”Penyedia pakaian resmi Timnas Inggris”. ”Kalian serius M&S?! Di sepanjang Culverhouse, Cardiff?! Kalian tidak belajar dari kesalahan JD Sports?!” tanya Phillips dengan gusar. M&S pun langsung membalas twitter tersebut. Perusahaan yang didirikan di Leeds itu langsung menyampaikan permintaan maaf kepada Phillips jika iklan itu dianggap telah menyinggungnya. Bagaimana tanggapan Phillips? ”Tolong kalian lepas dari seluruh toko di Wales? Kami orang Wales dan mempunyai tim nasional sendiri,” ujarnya. Chauvinisme yang ditunjukkan oleh Phillips itu bisa menjadi sebuah keributan jika mereka bertemu di Lens. Apalagi, Inggris memiliki hooligan yang terkenal dengan perilakunya yang kerap membuat keributan dan kerusakan di setiap host manapun yang mereka kunjungi. Itu belum ditambah dengan ancaman bentrok antara suporter Inggris dan Rusia di laga perdana Grup B, 11 Juni, di Marseille. Karena itu, kepolisian South Wales mulai melakukan pencegahan dini terhadap fans negaranya. Salah satunya dengan mengeluarkan larangan bepergian kepada fans yang sudah mendapat blacklist karena terkenal sebagai hooligan. Terdapat 87 fans, dengan rincian 45 suporter Cardiff City, 12 Swansea City, 11 Newport County, dan 19 dari Wrexham, yang tidak mendapat izin visa menuju ke Paris. ”Kami ingin memastikan setiap fans menikmati pengalaman menonton Euro 2016 dengan rasa aman,” tutur Perwira Kepolisian South Wales, Steve Furnham, kepada BBC. Selain itu, dari Lens sendiri, mereka sudah mengedarkan larangan kepada pub maupun kafe untuk tidak menjual alkohol pada hari pertandingan Inggris versus Wales digelar, sehingga bisa meminimalkan kericuhan. ”Tidak ada toleransi bagi kekerasan, maupun perilaku anti-sosial di setiap laga sepak bola,” tegas Kepala Dewan Kepolisian Nasional Inggris, Mark Roberts, seperti dikutip oleh BBC. Selain itu, Wali Kota Lens, Sylvain Roberts, sudah berusaha mengantisipasi akan kedatangan 100 ribu suporter asal kedua negara yang bakal membanjiri Fan Zone yang hanya bisa menampung sekitar 40 ribu fans. ”Aku harap jumlah tidak seperti yang diberitakan. Sebab, kami bakal kesulitan mencari tempat bagi 100 ribu suporter,” tutur Roberts kepada Sport Wales TV. Persaingan tidak hanya terjadi di level suporter. Setidaknya, ada beberapa bentrokan yang terjadi antarrekan setim. Seperti misalnya duo Arsenal Jack Wilshere dan Aaron Ramsey, maupun pilar Liverpool Joe Allen, Jordan Henderson, maupun Daniel Sturridge. Namun, berbeda dengan suporter yang begitu panas, tataran pemain malah saling mendukung satu sama lain. ”Jack memiliki segala kualitas. Roy tentu sudah mengenalnya dengan baik. Aku yakin dia akan menjadi pemain penting sepanjang turnamen,” kata Ramsey kepada Sky Sports pertengahan Mei lalu. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: