Awal Puasa, Sembako Tidak Terkendali

Awal Puasa, Sembako Tidak Terkendali

PEKALIPAN - Pedagang di sejumlah pasar tradisional semakin khawatir dengan harga kebutuhan pokok yang tak terkendali. Pedagang sayuran di Pasar Jagasatru, Usmanudin mengatakan, tak hanya daging yang terus merangkak naik, beberapa jenis sayuran juga naik drastis. “Daun bawang saja sekarang Rp15 rib/kg. Padahal biasanya paling Rp5 ribu/kg,” ujar Usmanudin, kepada Radar, Senin (6/6). Untuk sayuran lain, meski naik tetapi tidak signifikan. Sebab, tren kenaikan ini juga dipicu dengan meningkatknya konsumsi masyarakat. Pedagang Sembako, Sigit Aribasuki menambahkan, harga sejumlah kebutuhan pokok disebabkan naiknya permintaan. Di lain pihak, stok beberapa kebutuhan di awal Ramadan justru sangat terbatas. Untuk sayuran juga terkena pengaruh cuaca yang hingga sekarang masih didominasi musim hujan. Pedagang daging di Pasar Jagasatru, Sri M menyampaikan, sejak sepekan terakhir harga daging terus naik. Daging ayam semula Rp28 ribu/kg kini Rp32 ribu/kg. Harga daging sapi yang semula  Rp95ribu/kg kini Rp120 ribu/kg. \"Daging ayam sampai saat ini belum turun. Paling setelah seminggu puasa, baru turun,\" katanya. Pedagang sembako di Pasar Drajat, Khaerudin menyebutkan, tidak hanya sembako, harga kebutuhan pokok terutama telur dan gula juga sedang naik. Telur ayam saat ini dijual Rp22 ribu/kg, sedangkan gula pasir dari Rp11ribu sekarang Rp17 ribu/kg. “Jenis gula naiknya serempak,\" ungkapnya. Melihat perkembangan harga yang terus naik, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UMKM rencananya akan melaksanakan operasi pasar pada 9 Juni mendatang. Kemudian ada paket sembako bersubsidi pada tanggal 24-25 Juni. Kepala Disperindagkop UMKM, Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan, secara rutin pihaknya yang bekerjasama dengan Sub Divre Bulog akan membuka pasar murah. Konsep pasar murah tersebut dikemas ala bazar Ramadan. \"Untuk kenaikan harga jelang puasa memang dinilai wajar, namun untuk sekarang kenaikannya cenderung stabil. Dalam hal ini kami juga akan menggelar pasar murah,\" tukasnya. Sementara itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Drive Cirebon menjamin ketersedian beras aman dan terkendali. Berdasarkan data yang diperoleh Radar, saat ini Bulog memiliki cadangan beras memenuhi kebutuhan masyarakat lebih dari sembilan bulan ke depan. \"Saat ini untuk pengadaan masih terus dilakukan dengan rata-rata serapan beras per hari mencapai 1.200 ton,\" tutur Kepala Bulog Cirebon, Titov Agus Sabilia. Menurutnya, cadangan beras untuk memenuhi kebutuhan menjelang dan selama Ramadan mencapai 60.746 ton. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat hingga Maret 2017 mendatang. \"Sangat aman. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena kita surplus,\" terangnya. Bulog juga berencana menggelar operasi pasar murah (OPM) untuk menjaga stabilitas harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas), mulai dari komoditas beras, gula serta minyak curah. \"Kami bekerjasama dengan Pemerintah setempat dalam hal ini Disperindag juga akan menggelar OPM. Tujuannya ialah untuk meringanlan beban ekonomi masyarakat,\" ucapnya. Sementara untuk penyerapan beras, ditambahkannya, sampai dengan akhir Mei 2016, serapan beras Bulog telah mencapai 78.792 ton atau mencapai 56,2 persen dari target prognosa pengadaan hingga akhir 2016 sebanyak 140 ribu ton setara beras. (via)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: