Jelang Berbuka, “Semangka Inul” Jadi Primadona

Jelang Berbuka, “Semangka Inul” Jadi Primadona

ANJATAN – Bulan Ramadan dibarengi dengan cuaca panas membuat buah semangka yang satu ini banyak diburu. Bukan hanya karena rasanya yang manis legit, tapi bentuknya pun unik. Orang menyebutnya dengan nama Semangka Inul. Unik lantaran, buah semangka berkulit hijau pekat ini tidak berbentuk bulat, melainkan lonjong dan montok serupa timun suri. Harganyapun cukup murah antara Rp7.000-8.000 per kilogram. Tak heran, Semangka Inul paling banyak dicari warga, terutama saat Ramadan seperti sekarang ini. “Rasanya segar, cocok untuk pelengkap takjil. Jadi hidangan pencuci mulut sehabis makan buka puasa dan sahur juga oke banget. Harganya murah lagi,” kata Erni, warga di Kecamatan Anjatan, kepada Radar. Sepengetahuannya, semangka jenis ini kaya akan vitamin B yang bisa menambah pasokan energi tubuh. Selain itu, Semangka Inul juga mengandung vitamin C, vitamin A, betakaroten, magnesium dan potassium. Kandungan airnya yang tinggi dan rasa manis yang alami membuat buah ini begitu segar dikonsumsi saat berbuka puasa atau diolah sebagai takjil. Wadi, salah seorang pedagang buah mengaku, penjualan Semangka Inul selama bulan puasa ini meningkat tajam. Jika pada bulan-bulan biasa hanya mampu menjual 2 ton dalam dua bulan, namun selama puasa ini dia bisa menjual Semangka Inul sampai 6 ton sebulan. “Laris karena harganya lagi murah juga,” ungkap dia. Dia memesan semangka ini dari sejumlah kecamatan di Indramayu. Seperti Kecamatan Gabus Wetan, Terisi, Sliyeg, Indramayu dan sekitarnya. Keunggulan buah semangka inul adalah daya tahannya terhadap penyakit dan buahnya rasanya lebih manis menyegarkan sehingga lebih disukai konsumen. Selain itu dengan ukuran yang sedang-sedang saja, tidak seperti semangka bulat, semangka ini mudah dibawa dan disimpan tanpa menghabiskan ruang. (kho)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: