Euro 2016, Jerman vs Ukraina, Menguji Benteng Jerman

Euro 2016, Jerman vs Ukraina, Menguji Benteng Jerman

LILLE – Tahun ini tepat satu dasawarsa tangan dingin der trainer Joachim Loew memoles Jerman. Dalam empat turnamen mayor di bawah Loew, Euro 2008, Piala Dunia 2012, Euro 2012, dan Piala Dunia 2014, Jerman berhasil menggondol satu trofi  di Brasil dua tahun lalu. Dan pertanyaan besar sudah menunggu pria necis 56 tahun di Euro 2016 ini. Dengan rentetan cedera yang menghantam skuad Die Mannnschaft, julukan Jerman, bisakah Loew menuntaskan ekspektasi selangit dari para pendukungnya? Sebelum muluk-muluk bicara hasil di akhir nanti, Jerman memfokuskan diri buat matchday pertama grup C lawan Ukraina dini hari nanti (13/6) di Stade Pierre-Mauroy. Mats Hummels dan Bastian Schweinsteiger diragukan fit 100 persen untuk tampil di laga ini. Hummels yang sejak 23 Mei lalu mengalami cedera jaringan otot belum sembuh benar. Sementara Schweini, sapaan Bastian Schweinsteiger, belum purna trauma usai menepi 67 hari gara-gara cedera ligamen. Seperti diberitakan situs resmi Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), bek Bayer Leverkusen Jonathan Tah kembali masuk skuad. Bek 20 tahun itu menggantikan Antonio Rudiger yang mengalami sobek otot ligamen Rabu (8/6) lalu. Seperti diberitakan DW kemarin (11/6), Jerman akan mengalami ujian berat lawan Ukraina ini. Plot awal dari Loew, Rudiger sebenarnya menjadi substitusi Hummels yang belum sehat benar. Rudiger akan berduet dengan Jerome Boateng di jantung pertahanan juara Euro tiga kali itu. Asisten pelatih Jerman Thomas Schneider memahami seandainya banyak yang menilai lini pertahanan Jerman rapuh. Apalagi Boateng baru pulih dari cedera otot tendon awal Mei lalu. “Dalam beberapa laga ujicoba kami mencoba memecahkan soal bagaimana nantinya lini belakang akan beroperasi. Kami juga bersiap menghadapi serangan set piece,” ujar Schneider kepada DW kemarin (11/6). Pada lima laga ujicoba terakhir, Jerman memang memasuki periode buruk. Tiga kali kalah dan dua kali menang. Jerman kebobolan delapan gol dan mencetak sembilan gol. “Kami memang favorit juara untuk turnamen kali ini. Akan tetapi mengacu setekah berbagai hal yang terjadi kami sadar harus bekerja keras untuk mencapai kemenangan,” kata Schneider. Kalau Jerman murung dalam lima laga terakhir, sebaliknya wajah pelatih Ukraina Mykhaylo Fomenko sumringah. Ukraina mencatatkan empat kemenanga serta satu kali imbang. Yellow Blue, julukan Ukraina, mencetak sembilan gol plus juga punya angka kebobolan lebih baik ketimbang Jerman dalam lima laga terakhir. Yakni hanya lima gol. Kepada World Soccer kemarin (11/6), der trainer Jerman Joachim Loew mengatakan Euro kali ini bukan hanya berpikir mengenai kalah menang di lapangan. Dengan serangkaian teror yang dihadapi tuan rumah, ada rasa cemas dari para kontestan Euro. Bahkan Loew menggarisbawahi, seandainya pertandingan tanpa penonton dengan alasan keamanan masih mungkin terjadi. Nah, bertemu Ukraina dini hari nanti pria asal Schoenau itu mengatakan mewaspadai kecepatan para pemain negara pecahan Uni Sovyet itu. Duo winger Ukraina, Andriy Yarmolenko di sisi kanan dan Serhiy Konoplyanka di sisi kiri adalah motor Ukraina. Buat mereduksi pergerakan Yarmolenko juga Konoplyanka, maka Emre Can, bek kanan, dan Jonas Hector, bek kiri, mungkin akan dipercaya Loew. Sementara di jantung pertahanan sosok Boateng dan Hoewedes bisa menjadi figur sentral. Meski dirundung berbagai masalah cedera pemain, Jerman tetaplah Jerman. Tim dengan tradisi kuat itu tak pernah kalah dalam laga pertama Euro dalam lima edisi Euro belakangan. Loew kemungkinan akan memasang formasi 4-2-3-1 sebagai andalan utama. Akan tetapi formasi tersebut bisa \'dihancurkan\' Inggris Maret lalu. Unggul 2-0 lebih dahulu, Jerman kemudian kalah 2-3 dari Wayne Rooney dkk. “Kami mengevaluasi banyak hal ketika kami dikalahkan Inggris. Kami membiarkan pemain Inggris membuka ruang dan kami lupa menjaga area dengan disiplin,” ucap Loew. Namun Loew melihat seandainya Ukraina memainkan gaya yang berbeda dari Inggris. Sedang pelatih Ukraina Mykhaylo Fomenko memprediksi rata-rata tim akan bermain bertahan di laga perdana. Bahkan Jerman yang notabene juara dunia pun tak akan berani menyerang terbuka. “Selama Euro 2016 ini saya pikir tak akan lahir sepak bola indah dan agresif. Semua bermain seperlunya dan fokus dengan hasil,” kata Fomenko kepada World Soccer. Meski dikritik sebagai pelatih yang terlalu berhati-hati dan mengedepankan pertahanan, pria berusia 67 tahun itu acuh. Toh, sejak 2012 lalu Ukraina punya persentase kemenangan hingga 70 persen. Dari total 34 main 24 menang enam imbang, dan empat kalah. Kalau kekuatan penyerangan bertumpau dari kekreatifan Yarmolenko dan Konoplyanka, maka Taras Stepanenko plus Ruslan Rotan berfungsi duet pemutus serangan lawan. Versi Whoscored Stepanenko punya rata-rata 3,2 tekel per laga, intersep 2,1 per laga, dan clearence 1,4 per laga. Akurasi umpan pemain 26 tahun itu juga mencapai 76,3 persen. Lalu Rotan yang bertipe box-to-box itu selain rata-rata tekel 2,4 per laga dan clearence 1,8 per laga, Rotan melakukan passing rata-rata 39 kali per laga. Presiden Federasi Sepak Bola Ukraina (FFU) Andriy Pavelko memuji kepada Fomenko sebagai pelatih yang kaya pengalaman, juga ahli memotivasi di ruang ganti kepada pemain. “Pemain selalu mematuhi ide dari pelatih. Apa yang diinstruksikan oleh Fomenko, pemain menjalankannya,” puji Pavelko. “Hanya pelatih berkarisma yang disegani pelatih,” tambah Pavelko. (dra)   SUSUNAN PEMAIN Jerman (4-2-3-1) : 1-Neuer (g/c) ; 14-Can, 2-Mustafi, 4-Hoewedes, 3-Hector ; 6-Khedira , 18-Kroos ; 13-Mueller, 8-Oezil, 19-Goetze ; 23-Gomez Pelatih : Joachim Loew   Ukraina (4-2-3-1) : 12-Pyatov ; 17-Fedetskiy, 20-Rakitsky, 3-Khaceridi, 13-Shevchuk ; 6-Stepanenko, 14-Rotan (c) ; 7-Yarmolenko, 16-Sydorchuk, 10-Konoplyanka ; 8-Zozulya Pelatih : Mykhaylo Fomenko   Wasit : Martin Atkinson (Inggris) Stadion : Stade Pierre-Mauroy, Lille

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: