Jalur Cikijing-Darma Dikebut, Takut Ganggu Arus Mudik

Jalur Cikijing-Darma Dikebut, Takut Ganggu Arus Mudik

MAJALENGKA – Meningkatnya intensitas perbaikan sejumlah ruas jalan dan jembatan di wilayah Kabupaten Majalengka, diharapkan tetap memperhatikan unsur keselamatan lalu lintas para pengendara serta kelancaran arus lalu lintas. Apalagi menjelang musim mudik, jangan sampai perbaikan jalan yang mangkrak mengganggu kelancaran arus mudik. Hal itu ditegaskan anggota Komisi III DPRD Majalengka Ali Imron AMd. Menurutnya, saat ini ada perbaikan yang sengaja dikebut untuk mengantisipasi arus mudik dan ada yang jadwal pengerjaannya dilakukan menjelang arus mudik. Misalnya perbaikan dua jembatan di jalur utama Cirebon Bandung yakni jembatan Cideres dan jembatan Baturuyuk, dikhawatirkan pengerjaan jembatan tersebut justru akan menyebabkan kemacetan parah ketika arus mudik berlangsung. Mengingat jalur tersebut adalah akses sentral sebagai jalur nasional yang menjadi tumpuan alternatif selain jalur pantura. Untuk sementara rekayasa lalu lintas akibat perbaikan dua jembata tersebut dilakukan dengan mengalihkan arus lalu lintas kendaraan kecil dan sedang ke jalur dalam kota Majalengka, dan kemungkinan pada musim mudik arus kendaraan pemudik dari arah Kadipaten yang hendak menuju Cirebon dialihkan via jalur Majalengka kota-Rajagaluh. Selain itu, ada juga jalur Cikijing-Darma yang sedang dikebut perbaikannya karena jalan putus dan ambles akibat longsor. Untuk sementara akses utama Cirebon-Tasikmalaya tersebut dialihkan via jalur Rajagaluh-Cigasong-Cikijing, dan diperkirakan ketika arus mudik akses lalu lintas dialihkan via jalur tersebut. Persoalanya, ketika di jalur Rajagaluh-Cigasong yang kini sedang jadi jalur peralihan justru sedang dilakukan perbaikan berupa pelebaran jalan. Saat ini proses pengerjaannya memasuki tahap pengerukan yang baru menyentuh titik perbatasan Kelurahan Cigasong dengan Kelurahan Simpeureum. “Bisa dibayangkan ketika perbaikan jalan ini belum rampung sampai musim mudik, pertemuan jalur peralihan di titik Cigasong bisa terjadi penumpukan karena ruas jalan yang menyempit selepas perempatan Cigasong. Sedangkan arus kendaraan dari dua arah yang dialihkan, pasti akan bertemu di titik tersebut,” ujar politisi PPP ini. Saat ini saja ketika jam kerja maupun sore hari sering terjadi penumpukan kendaraan karena sistem buka tutup jalan, akibat ruas jalan menyempit dan ada aktivitas alat berat pada proses pelebaran jalan. Apalagi ketika musim ngabuburit seperti sekarang, kendaraan warga lebih banyak yang beraktivitas di sore hari. Sehingga tidak jarang terjadi antrean yang cukup panjang ketika sore hari. Pihaknya berharap ketika arus mudik nanti pengerjaan bisa dirapikan jika tidak dapat selesai pengerjaanya. Sehingga, arus kendaraan bisa lancar dan material serta bekas kerukan dirapikan agar tidak membahayakan kendaraan para pemudik yang memang tidak banyak yang mengenal medan di jalur tersebut. (azs)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: