Pemuda Kesunean yang Tewas di Terminal Rupanya Gara-gara Ini…
CIREBON - Motif pembunuhan terhadap Rendi Noviyanti (30) warga Kampung Kesunean Selatan, RT 06 RW 09, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, di Terminal Harjamukti atau depan Puskesmas Pembantu Dukuh Semar, Minggu subuh (19/6), mulai terkuak. Titin Eka (48), ibu kandung korban mengatakan bahwa sebelum pembunuhan tersebut ada anaknya memang terlibat masalah dengan preman terminal. Menurut Titin, saat itu pada bulan Mei 2016, Rendi yang bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Darurat Jagasatru pernah terlibat masalah bahkan sampai masuk rumah sakit akibat lehernya disabet pisau oleh preman di sekitar pasar tersebut karena korban menolak menyerahkan uang (dipalak, red). “Waktu anak saya mau dipalak Rp10 ribu, tapi melawan akhirnya leher anak saya terluka,” katanya. Saat itu Titin dan keluarga akan melaporkan ke pihak kepolisian. Namun, berakhir dengan damai setelah pihak pelaku dan keluarganya diberi ganti rugi dan pengobatan sebesar Rp800 ribu. Tetapi rupanya masalah tidak selesai sampai di situ. Titin mengatakan, rupanya preman yang menyerahkan uang Rp800 ribu meminta uangnya kembali sebulan kemudian. Padahal, lanjut Titin, uang itu habis untuk biaya pengobatan anaknya dilukai di lehernya. “Karena uangnya sudah tidak ada, anak saya lalu dihajar sampai meninggal,” kata Titin sambil menangis sambil berharap polisi terus menuntaskan kasus ini. Seperti diberitakan sbelumnya, Rendi ditemukan bersimbah darah di pinggir jalan raya samping Terminal Harjamukti atau depan Puskesmas Pembantu Dukuh Semar, Minggu subuh (19/6), sekitar pukul 04.00 WIB. Posisi jasad Rendi terlentang. Di bagian dadanya masih terkait sebuah tas berwarna hitam, sementara kancing baju kemejanya sudah terbuka. Bukan itu saja, di dadanya terdapat satu luka tusuk senjata tajam dan dua tusukan di perut sebelah kanan diduga menggunakan golok. Yang mengerikan lagi, pelaku pun menggorok leher bagian belakang korban. Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP Indra Jafar SIK saat dihubungi Radar mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebu. “Pelakunya sudah teridentifikasi. Kalau dari hasil penyelidikan sementara motifnya karena dendam,” tandas Indra. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: