Syukurlah, 55 Sopir Bus Semua Negatif Narkoba

Syukurlah, 55 Sopir Bus Semua Negatif Narkoba

WERU -  Puluhan sopir bus dites urine oleh petugas gabungan Polres Cirebon dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon di masing-masing PO, Rabu (22/6). Sebelum tes urine, puluhan sopir tersebut ditensi darah terlebih dahulu. Kapolres Cirebon Kabupaten, AKBP Sugeng Hariyanto mengatakan, jelang arus mudik 2016, pihaknya melakukan sidak di PO Setia Negara dan PO Sahabat untuk memastikan kesiapan dari para pengemudi. Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk tes urine. \"Tes urine ini dilakukan untuk memastikan kesehatan mereka (supir, red), apakah mengonsumi narkoba atau tidak. Ini agar tidak mengganggu pekerjaan pengemudi dan membahayakan keselamatan orang lain,\" ujar kapolres kepada Radar Cirebon. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan H Moh Sofyan SH MH mengatakan, tes urine yang digelar merupakan tindaklanjut dari rapat lintas sektoral di Polres Cirebon Kabupaten. Ketika arus mudik dan balik lebaran nanti, kata dia, tidak terjadi kendala di jalan raya. \"Sehingga, tes urine ini untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan. Bahkan, keinginan kita zero accident,\" terangnya. Pria yang akrab disapa Opang ini mengungkapkan, jumlah sopir yang dilakukan tes urine lumayan banyak. Di PO Setia Negara ada 25 sopir, sedangkan PO Sahabat ada 30 sopir yang dites urine. \"Dari hasil pemeriksaan tes urine, alhamdulillah tidak ada yang mengkonsumsi narkoba dan jenis obat-obatan haram lainnya. Hanya saja, tensi darah sopir mayoritas tinggi,\" tuturnya. Menurutnya, hasil tes urine sopir bus tadi, akan diserahkan kepada Polres Cirebon Kabupaten untuk ditindaklanjuti. Untuk sopir yang memiliki tekanan darah tinggi, diharapkan bisa lebih tenang dan lebih banyak istirahat. Ketika tekanan darah masih tinggi, terangnya, para sopir bus dilarang mengemudikan kendaraannya. \"Tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan bahaya jika tidak diantisipasi. Pengecekan tes kesehatan ini akan dilakukan secara kontinyu mulai dari arus mudik hingga arus balik lebaran,\" jelasnya. Terpisah, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinkes, Dr Sutara mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan sopir bus permasalahannya sangat beragam. Mulai dari kelelahan, hingga tensi darah yang terlalu tinggi. Tensi paling tinggi 180/110 MmHg. Sedangkan tensi normalnya 130/80 MmHg. \"Tingginya tensi, itu karena usia para pengemudi rata-rata di atas 50 tahun. Niatnya dari tes urine ini yang paling jauh adalah ingin mencoba mengindikasikan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Tapi, dari hasil pemeriksaan, ternyata zero,\" ucapnya. Ditambahkannya, hasil pemeriksaan ini nantinya akan dibuat tiga rekomendasi yakni, layak, layak dengan catatan dan tidak layak. (sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: