Ini Indikasi Pacaran Remaja Sekarang yang Mengarah Hubungan Sex

Ini Indikasi Pacaran Remaja Sekarang yang Mengarah Hubungan Sex

TIDAK hanya memotret gaya pacaran siswa di Surabaya, Jawa Timur, tetapi juga latar belakang orang tuanya. Demikian penelitian yang dilakukan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Dari 300 siswa yang menjadi responden, ditemukan bahwa tingkat pendidikan orang tua mendorong para remaja berperilaku lewat batas. Hal itu disampaikan Ketua Tim, Febrialiani Masitoh dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). (Baca: Gawat! Pacaran Remaja Sekarang, Hubungan Sex Jadi Bukti Cinta) Rincian hasil kuesioner yang disebar, terlihat jelas bahwa pergaulan remaja saat ini sudah sampai tingkat mengkhawatirkan. Mereka cenderung mengarah pada penyimpangan normatif pergaulan budaya timur. Responden yang terpapar media pornografi akan cenderung memiliki perilaku pacaran risiko tinggi. Angkanya mencapai 35,3 persen (106 responden). Selain media, pengaruh teman menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam perilaku seseorang. Responden yang memiliki teman dengan pengaruh negatif cenderung beperilaku pacaran risiko tinggi, dan sebaliknya. Kemudian, perilaku anak dalam kategori menyimpang itu dipengaruhi terhadap latar belakang pendidikan orang tua. Sebanyak 49 persen didominasi oleh orang tua yang hanya berpendidikan SD. “Di sini dapat disimpulkan, remaja dengan orang tua yang berpendidikan SD cenderung memiliki perilaku pacaran dengan tingkat risiko tinggi,\" katanya. Menurut Febriliani, mereka yang terpapar media pornografi, terkait erat dengan tingkat pendidikan orang tua. Sebanyak 44 persen dari remaja Kota Surabaya yang terpapar media pornografi mempunyai orang tua dengan pendidikan terakhir SD. Persentase ini paling tinggi dibandingkan dengan jenjang pendidikan terakhir lainnya. “Ini artinya, ketidakpahaman orang tua dalam menggunakan media teknologi yang disebabkan pendidikan rendah membuat anak menyalahgunakan fungsinya untuk melihat situs pornografi,” ujar Febriliani. Terkait dengan jenis kelamin, sebagian besar responden remaja laki-laki 69,62 persen cenderung memiliki perilaku pacaran dengan tingkat risiko tinggi. Ini sebagai salah satu indikasi bahwa remaja laki-laki cenderung lebih aktif secara seksual dibandingkan remaja perempuan. Psikolog Unair Bagus Ani Putra mengatakan, memang potensi seksualitas anak meningkat dikarenakan paparan pornografi. Karena itu, penting adanya pengawasan orang tua. \"Sekarang banyak konten-konten iklan porno. Kalau anak lihat itu maka akan penasaran dan endingnya mencoba. Makanya, orang tua harus paham dan memantau perkembangan anak,\" pungkas Bagus. (han/no/JPG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: