Kepsek Janji PPDB Tak Ada Siswa Titipan
KESAMBI - Pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMP dan SMA Kota Cirebon tahun ajaran 2016/2017 tinggal menghitung hari. Itu artinya berbagai persiapan untuk menghadapi pelaksanaan PPDB pun sudah semestinya dilaksanakan. Berdasarkan pantauan Radar, sejumlah sekolah mengklaim telah melaksanakan persiapan tersebut secara matang. Kepala SMAN 1 Kota Cirebon, DR Nendi SPd MM menyampaikan, meski baru menjabat sebagai kepala sekolah (Kepsek) di SMAN 1 sejak delapan bulan yang lalu, namun untuk penyiadaan dan perangkat guna persiapan PPDB online sudah mantap dilaksanakan. \"Kami sudah mempersiapkannya, baik dari perangkat komputer, server jaringan internet, listrik dan-lain. Apalagi belum lama telah dilaksanakan UNBK, makanya kita persiapannya juga dari situ, \" ujar Nendi, kepada Radar. Menurutnya, daya tampung SMAN 1 Kota Cirebon ialah tujuh rombongan belajar (Rombel). Kuota ini, lanjutnya, berdasarkan kebutuhan dan ruang kelas yang dimiliki sekolahnya. Nendi juga yakin, PPDB online tahun ini jauh dari kecurangan dan titip menitip. \"Kan semuanya terpantau oleh sistem,\" ucapnya. Senada dengan itu, Kepala SMAN 4 Kota Cirebon, Drs H Candra juga berkomitmen untuk tidak ada praktik titip menitip. Dengan sistem yang baru dan komitmen tidak adanya aksi titip menitip, dia berharap penerimaan siswa di sekolahnya meningkat. \"Mudah-mudahan passing grade juga naik,\" kata Candra. Sementara itu, Kepala SMAN 5 Kota Cirebon, DR H Suroso MPd menambahkan, akan mematuhi mekanisme dan tata tertib dalam PPDB Online tahun ajaran baru 2016/2017. Dikatakannya, meski PPDB dilakukan dengan sistem 100 persen online, dalam PPDB juga harus memperhatikan peserta didik yang berasal dari keluarga tidak mampu (miskin) untuk tetap mendapatkan layanan pendidikan yakni melalui jalur keluarga miskin (Gakin) sebanyak 20 persen dari jumlah kuota. Selain, ada prioritas terhadap siswa miskin diberlakukan juga ada jalur khusus peserta didik yang memiliki prestasi dan bakat istimewa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan olahraga. Sehingga Pemerintah Kota Cirebon menyediakan kelas khusus untuk siswa dengan bakat istimewa pada semua jenjang agar mempermudah pemantauan dan pembinaan serta pengembangan prestasi siswa tersebut. \"Ya kita tetap pada aturan dan mekanisme. Untuk jalur gakin 20 persen, prestasi 10 persen dan jalur akademis atau reguler 70 persen,\" ucapnya. Saat ditanya, apakah pihaknya menjamin 100 persen bahwa tidak akan ada melakukan kecurangan dan titip menitip? Suroso berani menjamin hal itu. Sebab, dari beberapa kali pelaksanaan PPDB, di SMAN 5 Kota Cirebon tidak ada titip menitip. \"Tidak ada seperti itu, kita ikuti aturan saja,\" klaimnya. Terpisah, Ketua Pelaksana PPDB Kota Cirebon, H Abdul Haris MPd menyampaikan, berdasarkan hasil rapat dan koordinasi jumlah kuota dan rombel di tiap satuan pendidikan sekolah negeri baik tingkat SMP, SMA maupun SMK telah ditentukan. \"Sudah ditentukan, rata-rata kuota rombel ditiap sekolah ada 9 rombel,\" kata Haris. Disebutkannya, jumlah ditiap Rombel SMP berisi 36 kursi siswa, untuk SMA 40 siswa, dan SMK 36 siswa. Menurutnya, jumlah tersebut berdasarkan kebijakan Disdik yang telah disetujui walikota. Ketentuan jumlah siswa baru untuk setiap rombel berdasarkan kajian dan masukan tim disdik. Tak hanya itu, Disdik juga mempertimbangkan kewajiban guru mengajar selama 24 jam per minggu. \"Untuk jumlah rombel, ditentukan berdasarkan kemampuan sekolah. Jadi kalau sekolah tersebut daya tampung ruangannya hanya ada delapan maka ya delapan tidak boleh dipaksakan,” tegas dia. Selain itu, lanjutnya, pemberlakukan kuota 90-10 persen pada PPDB tahun ajaran 2016/2017 sudah tidak diberlakukan. Artinya, ungkap Haris, yang semula diberlakukan 90 persen untuk warga kota dan 10 persen untuk luar kota, saat ini bebas. \"Sekarang tidak diberlakukan lagi, sehingga sekolah negeri maupun swasta bisa leluasa untuk menerima siswa dari luar Kota,\" imbuh Haris. (via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: