192 SD Sudah Siap Kurtilas di Tahun Ajaran Baru

192 SD Sudah Siap Kurtilas di Tahun Ajaran Baru

SUMBER - Sejumlah guru Sekolah Dasar (SD) mengikuti kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 (kurtilas), kemarin (24/6). Pelatihan tersebar di 12 titik Sekolah Dasar di Kabupaten Cirebon. Salah satunya di SDN 4 Kenanga, Kecamatan Sumber. \"Penerapan Kurikulum 2013 (Kurtilas) di Kabupaten Cirebon tahun lalu baru ada di 12 sekolah. Diharapkan pada tahun ini bisa diterapkan di 192 sekolah dasar yang lainnya,\" ungkap salah satu Instruktur Pelatihan Kurtilas, Jira SPd MM kepada Radar. Angka ini mengacu pada jumlah sekolah yang mengikuti pelatihan kurtilas pada tahun ini selama sepekan dari tanggal 22 Juni hingga 27 Juni 2016. Menurut Jira, ada sedikitnya 855 Guru Sekolah Dasar dari 192 sekolah yang mengikuti Diklat Kurtilas pada tahun ini. \"Sasaran pelatihan ini, guru kelas 1 dan kelas 4 serta guru agama,\" sebutnya. Meskipun kurtilas sudah lama diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masih banyak sekolah dasar yang sepenuhnya menerapkan kurikulum 2013. Dalam pelatihan pembelajaran kurtilas ini, guru dituntut untuk bisa menggali potensi siswa. Karena guru menjadi fasilitator agar siswa aktif dalam belajar. Maka dari itu, dalam pelatihan ini juga dilakukan simulasi pembelajaran oleh para guru. Tujuannya, agar bisa merasakan, melihat dan melakukan metode pembelajaran tersebut di kelas-kelas. \"Kita harapkan pada tahun ajaran depan ini, 192 sekolah sudah menerapkan kurtilas. Targetnya sampai tahun 2019 seluruh sekolah sudah menerapkan kurtilas,\" ungkap Ketua Panitia Diklat, H Kimsan SPd. Ditambahkan Kimsan, pelaksanaan pendidikan dan latihan kurtilas ini serentak di masing-masing kecamatan. Sehingga pada tahun ajaran baru, 2016-2017 para guru bisa menerapkan metode pembelajaran kurtilas. \"Sebelumnya kita masih KTSP, sekarang semua SD mengikuti diklat sampai tuntas mengikuti kurtilas tahun 2019,\" jelasnya. Para guru pun mengikuti pelatihan kurtilas dengan antusias. Mereka memiliki pengalaman dan sisi lain dalam memberikan materi kepada siswa. Terlebih, kondisi saat ini para siswa sudah berbeda dengan dulu. Kini para siswa sudah lebih banyak belajar melalui internet dan media lainnya. Sehingga dibutuhkan improvisasi guru dalam mengajar supaya bisa mengena kepada siswa. (jml)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: