Kangen Keluarga, Napi Lapas Majalengka Telepon di Wartel Khusus
MAJALENGKA - Dua hari jelang lebaran siapa yang tidak ingin berkumpul dengan keluarga tercinta. Bahkan jauh-jauh sebagian orang mudik dari kota besar rela berjam-jam terjebak macet ke kampung halamannya hanya untuk melepas rindu dengan keluarganya.
Tapi hal itu tidak terjadi pada semua warga binaan (napi dan tahanan) di Indonesia khususnya di Lapas Kelas IIB Majalengka, beruntung bila pada hari yang istimewa tersebut keluarganya datang untuk bezuk. Sebaliknya yang tidak beruntung biasanya hanya menatap sedih tak jarang sebagian mereka menangis ketika kawan-kawannya dibezuk dan mendapatkan kiriman makanan.
Untuk mengatasi hal itu dan memberikan hak berkomunikasi, Kalapas Majalengka Mulyadi BCIP SH MSi membuka layanan integrasi warung telekomunikasi khusus (wartelsus) untuk para napi. Ada tiga kamar bicara umum (KBU) yang disediakan dengan jam operasional terbatas pada pagi sampai sore hari. Namun bila ada urgensi yang mendesak kapanpun boleh digunakan asal dengan pengawasan dari petugas.
\"iWartelsus menggunakan kartu langganan dengan tarif per 6 detik seharga Rp100 yang dapat dibeli di koperasi lapas. Keberadaanya sudah dua tahun ini, dengan izin dari Kanwil Kemenkum HAM Jabar, iWartelsus bisa beroperasi. Untuk mencegah komunikasi dengan pihak luar yang tidak bertanggung jawab dan membahayakan, semua pembicaraan terekam dan terintegrasi dengan internet server pusat,\" terang pria asal Majalaya ini kepada Radar, Senin (4/7).
Mulyadi menyebutkan, fasilitas ini diharapkan bisa mencegah atau paling tidak meminimalisir penyelundupan handphone di dalam rutan yang semakin nekat. Pasalnya beberapa bulan lalu pihaknya telah menyita dan musnahlan ratusan hp selundupan milik napi. Selain itu untuk mensukseskan program yang dicanangkan pimpinan yakni Zero Halinar (telepon genggam, pungutan liar, dan narkoba).
\"Internal kita sendiri, setiap pegawai lapas dilarang keras membawa hp ke lapas. Kita sediakan loker khusus untuk menyimpan hp. Demikian pula dengan pengunjung, kita berlakukan pemeriksaan berlapis. Untuk lebaran tahun ini remisi diberikan pada 123 napi dari jumlah penghuni 230 orang. Satu diantaranya bisa langsung bebas, karena sisa masa tahanan dipotong remisi sudah impas,\" kata Mulyadi.
Secara khusus dengan izin petugas, Radar berhasil menemui salah seorang napi yang menggunakan iWartelsus. Sebut saja DJ (42), dia menyambut baik adanya wartel dilingkungan lapas. Pasalnya keluarga yang berdomisili sebuah kabupaten di Jateng tidak memungkinkan membezuk ke lapas, dengan mempertimbangkan biaya dan waktu.
\"Senang sekali bisa bicara sama istri, anak dan orang tua saya menanyakan kabarnya. Rasa kangen dan haru kadang menangis campur aduk mas, apalagi dua hari lagi lebaran. Coba bayangin mas, diluar sana bisa shalat ied bersama, salaman bersama, makan yang enak-enak, sedang disini ya begini, menyesal sekali saya,\" ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
DJ yang beberapa tahun lagi bebas juga memuji perlakuan dari pihak lapas yang diterimanya. \"Selama bulan puasa kami ibarat sedang mesantren, kegiatan keagamaan terasa sekali. Mulai taraweh, tadarus sampai khataman, siraman rohani, kegiatan produksi anyaman dan bercocok tanam sayuran. InsyaAlloh ini berguna ketika nanti saya menghirup udara bebas\" pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: