Bila Lelang DAK Gagal Lagi, Infrastruktur Memasuki Darurat

Bila Lelang DAK Gagal Lagi, Infrastruktur Memasuki Darurat

LEMAHWUNGKUK – Mengacu pada jadwal lelang, megaproyek dana alokasi khusus (DAK) seharusnya tuntas akhir bulan ini. Bila lelang kembali gagal, serentetan masalah bakal datang. Selain kondisi infrastruktur yang rusak parah, secara administrasi anggaran senilai Rp96 miliar itu bakal tidak terserap. “Jalan berlubang di Kota Cirebon sudah dalam tahap membahayakan dan perlu perbaikan. Mudah-mudahan lelang DAK ada pemenangnya,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Kota Cirebon, Ir H Yoyon Indrayana MT, kepada Radar, Minggu (10/7). Bila sesuai rencana, akhir Juli ini proses administrasi seharusnya tuntas termasuk sudah adanya pemenang lelang. Kemudian, mengacu pada jadwal yang sudah ditetapkan, mulai Agustus proyek bisa berjalan di sejumlah wilayah. Bila ternyata kembali gagal lelang, Yoyon sendiri sudah bisa membayangkan kerusakan yang terjadi di sana-sini. Belum lagi keterbatasan anggaran pemeliharaan, sehingga kerusakan yang terjadi tidak mungkin dapat tertanggulangi. “Kita ada skala prioritas, itu yang jadi acuan. Jalan berlubang di akses utama wilayah selatan, perlu perbaikan paling tidak ditambal,” tuturnya. Yoyon mencontohkan kerusakan jalan di depan Lapangan Kebon Pelok. Dia menilai taraf kerusakan cukup membahayakan pengendara. Untuk sementara, DPUPESDM sudah melakukan penambalan. Namun, perawatan dengan tambal sulam tentu tidak cukup. Sebab, jalan di wilayah selatan kontur tanahnya bekas sawah dan bergambut. Idealnya diperbaiki dengan betonisasi. Pekan kemarin, Yoyon memimpin langsung perbaikan jalan yang masuk Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Jalan yang menjadi pririotas perbaikan ditambal dengan anggaran pemeliharaan rutin APBD 2016. “Jumlahnya tidak seberapa, jadi kita harus cermat membagi untuk kerusakan seluruh kota,” ucapnya. Selain jalan tersebut, Yoyon menyebut, DPUPESDM telah menambal seadanya Jalan Penggung Raya dan memperbaiki Jembatan Cibogo yang berlubang dan hampir runtuh. Lulusan S-2 Teknik Tata Kota Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta itu menyebut, dalam konsep yang dibuat DPUPESDM, Jalan Kebon Pelok dan beberapa ruas jalan utama lainnya, akan dibangun dengan sistem betonisasi yang kuat menahan beban berat. Khusus wilayah Kecamatan Harjamukti, Rp42 miliar lebih dari dana DAK itu digelontorkan. Hal ini bentuk perhatian kepada wilayah selatan yang akan dikembangkan menjadi pusat kota. Di tempat terpisah, Kepala Bidang Bina Marga DPUPESDM, Ir Yudi Wahono DESS menjelaskan, pihaknya tidak dapat berbuat banyak terkait keluhan masyarakat tentang jalan rusak. Anggaran untuk perbaikan sudah ditentukan dalam APBD. Dana dari pusat senilai Rp96 miliar menjadi harapan utama perbaikan infrastruktur kota. Sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mega proyek tersebut, Yudi mengaku, sudah memenuhi semua persyaratan lelang. “Semoga segera ada pemenang lelang,” ucapnya. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: