Lebaran Usai, Ramai-ramai Ajukan Cerai
KUNINGAN- Seperti sudah diduga dari awal, begitu Kantor Pengadilan Agama (PA) Kuningan buka, pemohonan sidang cerai akan melonjak. Ini terbukti pada hari pertama kantor buka, Selasa (12/7), puluhan orang langsung mendaftarkan permohonan cerai. Mereka mengaku ketika bulan puasa menahan keinginan tersebut karena menghargai bulan suci, meski sebenarnya sudah pisah ranjang. “Sejak lama saya bertahan dan berupaya untuk memperbaiki hubungan (rumah tangga, red). Namun tidak ada hasil, maka jalan satu-satunya adalah bercerai. Dan hari ini (kemarin, red) saya yang memasukan gugatan itu ke pengadilan agama,” ucap Riyan kepada Radar Kuningan usai menyerahkan berkas. Ayah satu anak yang kini berusia 26 tahun itu mengaku, getir dengan kisah hidupnya. Namun, kerena takdir dari Allah, maka ia menerimanya dan berharap akan banyak hikmah di balik kejadian perceraian. “Semuanya juga tidak ingin berpisah, apalagi kalau sudah punya anak. Namun, karena sudah tidak ada kecocokan maka pisah merupakan sebuah jawaban,” ucap pria yang berkerja menjadi perangkat desa itu. Sementara itu, Duloh yang menjabat Kaur Kesra Desa Kertayuga, Kecamatan Nusaherang yang ditemui Radar Kuningan mengaku sedang mengantar seorang warganya yang ingin menggugat cerai suaminya. Meski sudah berusaha melakukan mediasi, namun kedua belah pihak sepakat cerai. “Kami hanya memfasilitasi saja, karena apa pun yang terjadi mereka merupakan warga kami, meski sedih mereka harus berpisah,” jelas dia. Sementara itu, Ketua PA Kuningan Drs H Asep Saepudin MSq melalui Wakil Panitera Aan Sahal Mansur SH membenarkan membludaknya permohonan cerai. Dari data hingga jam 12,00 WIB, tercatat ada 22 pemohon cerai. Padahal pada hari-hari biasa jumlahnya di bawah 15. “Kalau sudah lebaran seperti ini pasti banyak pemohon. Selain itu juga banyak yang mengambil akta cerai dan tentu yang menghadiri sidang,” jelas Aan. Pihaknya, kata dia, pada hari pertama masuk kerja itu tidak bisa leha-leha. Namun, langsung kerja keras karena berkas ajuan langsung menumpuk. “Kami selalu siap memberikan yang terbaik. Diprediksi permohonan terus masuk hingga akhir pekan karena selama sepekan cuti bersama,” ucapnya. Dari pantauan Radar Kuningan, memang yang mengajukan permohonan cerai itu didominasi kaum hawa. Usia mereka dari mulai remaja, dewasa hingga paruh baya. Alasan mereka pun beragam dari mulai KDRT, tidak diberikan nafkah hingga pasangannya selingkuh. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: