Pencairan ADD dan DD Sudah 90 Persen

Pencairan ADD dan DD Sudah 90 Persen

SUMBER – Sebagian besar desa di Kabupaten Cirebon sudah mencairkan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2016 tahap pertama. Bahkan penyaluran ADD tahap II sudah berlangsung. Menurut catatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Cirebon, penyaluran ADD sudah mencapai 380 desa senilai Rp23.847.732.320, dan untuk penyaluran DD sebanyak 347 desa senilai Rp142.283.921.430. “Saat ini sudah 90 persen tersalurkan untuk ADD dan DD tahap pertama. Yang belum untuk ADD sebanyak 32 desa dan DD masih 65 desa yang belum mengajukan,” tutur Kepala Seksi Administrasi Keuangan Desa, Nanan Abdulmanan kepada Radar, Rabu (13/7). Nanan mengaku, pihaknya memprediksi untuk desa-desa yang belum menerima anggaran tersebut, semuanya akan selesai pada akhir Juli nanti. Sebab tidak sedikit yang sudah masuk ke Bagian Keuangan Sekretariat Daerah dan tinggal dicairkan saja. “Karena sudah memasuki masa liburan, jadi diselesaikan setelah lebaran nanti. Kami optimis akhir Juli sudah salur semua untuk tahap pertama,” terangnya. Menurutnya, untuk desa yang sudah merealisasikan ADD tahap pertama dan ada beberapa yang sudah mendapatkan ADD tahap II, yakni sebanyak 52 desa dengan nilai Rp3.258.390.680. “Tahap II sedang berlangsung, memang masih sedikit karena banyak yang belum menyelesaikan alokasi tahap I,” paparnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk desa yang belum mencairkan ADD dan DD disebabkan belum menyelesaikan APBDes serta persyaratan lainnya. Selain itu tidak sedikit pula desa yang kembali mengubah rencana pembangunan, misalnya yang awalnya dialokasikan untuk pembangunan jalan, kemudian diubah untuk pembuatan senderan. Yang jelas selama desa tidak melengkapi dokumen yang dipersyaratkan. Maka, selama itu juga tidak bisa dicairkan. “Jika mau mencairkan ya tentu harus menyelesaikan terlebih dahulu yang dipersyaratkan. Tapi, kami tidak menargetkan kapan harus segera diselesaikan. Yang pasti kami terus mendorong agar pemerintah desa, segera menyelesaikan APBDes sehingga bisa segera dicairkan,” katanya. Nanan menuturkan, ketika masih ada desa yang belum menyelesaikan APBDes untuk tahap pertama. Secara otomatis tidak dapat mencairkan tahap II. Tapi, di tahun ini ADD/DD mengalami kenaikan signifikan. Paling kecil desa memiliki anggaran hampir mencapai Rp1 miliar. Sementara terbesar mencapai Rp1 miliar. “Kami berharap anggaran yang nilainya cukup besar, bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pembangunan,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: