Ajukan Anggaran Rp10 M untuk Gedung Kesenian

Ajukan Anggaran Rp10 M untuk Gedung Kesenian

SUMBER - Nasib rencana gedung kesenian kembali terang benderang. Pasalnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon sudah mengajukan kembali pembangunan gedung kesenian yang pada tahun lalu tertunda akibat anggaran terserap kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON). Sekretaris Disporabudpar Kabupaten Cirebon, Made Casta dalam rencana KUAPPAS tahun 2017, terdapat anggaran Rp10 miliar berupa bantuan provinsi untuk pembangunan gedung kesenian. Jumlah ini sebenarnya menyusut dari rencana awal pembangunan gedung kesenian sebesar Rp40 milyar. Sehingga akan ada perubahan design menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Dikatakan dia, keberadaan Gedung Kesenian ini nantinya bakal sangat penting untuk memberikan ruang kepada para seniman untuk berekpresi. Sehingga hal ini dapat memberikan peranan dalam menarik wisatawan ke Kabupaten Cirebon. Gedung kesenian, lanjut Made, tidak hanya digunakan untuk kegiatan pementasan akan tetapi juga untuk kegiatan kesenian baik tradisional maupun modern. Made juga mengatakan akan terus meningkatkan jumlah wisatawan ke Kabupaten Cirebon. Pihaknya terus melakukan upaya promosi pariwisata sebagai program untuk mengembangkan destinasi wisata. Selain melakukan penataan tempat-tempat wisata di Kabupaten Cirebon, Made menyebutkan pihaknya menempuh juga promosi pariwisata melalui keikutsertaan dalam pameran pariwisata dan juga mengelar event yang menarik wisatawan. \"Memang ada peningkatan jumlah wisatawan, tapi kita terus melakukan promosi karena ini bagian dari pengembangan pariwisata. Kita tidak hanya melakukan penataan tempat wisata tapi juga melakukan promosi wisata,\" ungkapnya kepada Radar. Secara praktis, hanya dua andalan untuk melakukan promosi wisata Kabupaten Cirebon, yakni melalui rubrikasi pameran pariwisata dan juga menggelar event berskala nasional dan internasional. Seperti halnya menggelar event fashion batik dalam peringatan HUT Kabupaten Cirebon. Hal ini berdampak untuk menarik jumlah wisatawan, dengan kekayaan kultur dan juga kesenian yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Cirebon. \"Semua kita tempuh untuk meningkatkan pariwisata, hanya saja kendalanya saat ini pemkab tidak memiliki objek wisata yang murni aset pemkab,\" ujarnya. Hal ini menjadi pengganjal untuk mendapatkan kucuran anggaran. Pasalnya, banyak tempat wisata justru masuk menjadi bagian asset pemdes, yang terpisahkan dari pemkab. Sehingga untuk mendapatkan bantuan anggaran baik untuk penataan maupun promosi terlebih dahulu aset itu diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Cirebon. Dikatakan dia, dengan adanya event, memiliki magnet untuk mendatangkan wisatawan. Karena dengan event itu, pengujung bisa mendapatkan daya tarik yang kuat agar bisa datang kembali ke Kabupaten Cirebon. Tak hanya itu sebagai sarana untuk mendorong kegiatan kepariwisataan. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: