Ada Usul Bentuk Tim “Bersih-bersih” Polri

Ada Usul Bentuk Tim “Bersih-bersih” Polri

JAKARTA - Gebrakan besar Kapolri Jenderal Tito Karnavian ditunggu-tunggu untuk membawa polisi semakin berkualitas dan profesional.     Terutama untuk memperbaiki perilaku polisi yang berhadapan langsung dengan masyarakat banyak. Dosen Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar menyebutkan, perlu ada gebrakan ekstra yang harus dihadirkan Tito dalam waktu dekat. Misalnya dengan membuat tim khusus untuk pembersihan ke dalam tubuh Polri. Tim seperti itu pernah berjalan cukup efektif di kepolisian Inggris dengan membentuk ghost squad. Anggota polisi yang terlibat kejahatan seperti korupsi dan pemerasan ditindak. ”Misalnya ada anggota lantas (polisi lalu lintas, red) yang dihubungi khusus untuk misi itu. Gebrakannya harus ekstra, tidak bisa hanya normatif-normatif,” kata Bambang yang pernah jadi anggota tim independen penanganan masalah KPK dan Polisi itu. Bambang menuturkan, selama ini citra polisi masih kurang baik di mata masyarakat. Terutama aparat yang berdekatan langsung dengan warga. Sebut saja polisi lalu lintas yang masih kerap menerima uang damai. ”Yang seperti itu harus ditindak. Saya sendiri yakin masih banyak polisi baik,” ujar dia. Pria yang pernah menjadi polisi itu juga mengingatkan gebrakan besar itu juga tentu akan menuai banyak tantangan. Terutama dari para polisi yang lebih senior dibandingkan Tito. Di sinilah keberanian Tito diuji dan dipertaruhkan. ”Masak lawan teroris saja berani. Ini hanya lawan senior,” sindir Bambang. Penyerahan tongkat komando Kapolri dari Badrodin Haiti ke tangan Tito memang relatif tanpa gejolak. Meskipun Tito dianggap sebagai jenderal junior yang melangkahi para seniornya. Tapi dukungan para jenderal senior itu mulai ditunjukan ke publik. Setidaknya pada saat pelantikan di Istana Presiden dan pada saat serah terima jabatan (sertijab) di Lapangan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) kemarin (14/7). Badrodin bahkan juga menyinggung soal pergantian yang tanpa gejolak itu dalam sambutan perpisahanya itu. Dia menyebut kondisi semacam itu harus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. ”Kita bersyukur tradisi pergantian kapolri seperti ini bisa dilanjutkan di masa yang akan datang,” tutur Badrodin yang menjabat setahun tiga bulan itu. Dia pun mengingatkan ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari  tingkat kepercayaan masyarakat hingga soal keamanan. Dia pun menyadari kalau kepemimpinannya belum sempurna betul. ”Saya mohon maaf. Saya optimistis ke depan akan lebih baik lagi,” ujar dia. Sementara itu, Tito kembali mengucapkan terima kasih atas soliditas seluruh anggota kepolisian hingga pelantikan dan serah terima jabatan berjalan lancar. Dia berjanji akan meneruskan program-program unggulan yang telah berjalan. ”Saya komitmen untuk menjalankan dan melanjutkan program kepolisian dan nawacita,” kata Tito. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: