Mayat di Irigasi, Ternyata Korban Dendam Kakak Ipar

Mayat di Irigasi, Ternyata Korban Dendam Kakak Ipar

KANDANGHAUR - Hanya dalam waktu 36 jam, kasus pembunuhan terhadap Ridhoi alias Doi bin Muhamad (50) yang mayatnya dibuang ke saluran irigasi di Desa Kertawinangun, Blok Cibrengkok, Kecamatan Kandanghaur, akhirnya terungkap, Kamis (14/7). Pria asal Desa Kola Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura itu ternyata dihabisi oleh dua pelaku yang masih terhitung keluarga istrinya sendiri. Petugas dari Satreskim Polres Indramayu telah berhasil membekuk satu dari dua terduga pelaku, yakni Sur (40) warga Desa Cipaat, Kecamatan Bongas. Belakangan diketahui, Sur yang berprofesi sebagai Kemit Masjid ini merupakan kakak ipar korban. Dia juga residivis yang kerap keluar masuk penjara lantaran terjerat sejumlah kasus kriminal. Demikian pula dengan pelaku lainnya yaitu War (30) yang masih diburu Tim Buser. Dia diketahui adalah adik ipar atau adik kandung dari istri korban. “Pelakunya dua kakak beradik. Motifnya masih didalami. Tapi diduga karena masalah keluarga, sehingga dendam,” ungkap Kapolres Indramayu, AKBP Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kapolsek Kandanghaur, Kompol Gustaf Sipayung SH. Masih menurut Kompol Gustaf Sipayung, kasus ini sempat menemui jalan buntu. Pasalnya, ketika jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga pada Selasa (12/7) sekitar pukul 06.00 lalu, tidak ditemukan tanda pengenal maupun identitas apapun. Namun dia meyakini, mayat bertubuh setengah gemuk dengan muka bulat dan kepala botak, dengan tinggi tubuh sekitar 168 cm itu adalah korban pembunuhan. Karena terdapat luka akibat pukulan benda tumpul di bagian wajah dan kepalanya. Saat ditemukan, sebagian tubuh dan kepalanya terbenam di air dengan posisi telungkup.(kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: