Dinas Cipta Karya Masih Mencari TPA

Dinas Cipta Karya Masih Mencari TPA

PERMASALAHAN sampah di Kabupaten Cirebon sepertinya makin parah. Untuk melakukan upaya penanggulangan sampah di Kabupaten Cirebon, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) fokus mencari tempat pembuangan akhir (TPA). Kabid Pertamanan dan Kebersihan pada DCKTR Kabupaten Cirebon, Dedi Sudarman mengatakan, untuk mengatasi permasalahan sampah, pihaknya saat ini sedang mencari TPA. “Kita mencari lokasi TPA baru. Kali ini kita tidak akan menyewa tanah, tapi akan membelinya. Itu karena selama ini kita tidak punya TPA. Tanah TPA semuanya sewa,” ujar Dedi. Terkait calon lokasi TPA di Gemulung, yang juga bekas galian, Dedi mengungkapkan bahwa lokasi tersebut tidak ideal. “Untuk di Gemulung sudah kita cek bersama dengan konsultan. Tapi kalau TPA di Gemulung, itu biayanya sangat mahal. Satu hectare saja biayanya sekitar Rp10 miliar. Makanya kita cari lokasi yang lain,” kata Dedi. Dedi menegaskan, biaya mahal tersebut dikarenakan di sana tidak hanya sebagai TPA, tapi untuk pengolahan sampah. “Mahalnya itu karena ada pengolahan sampah, sehingga sampah tersebut akan bisa dimanfaatkan kembali. Makanya saya sangat senang, kemarin Pak Bupati akan kerja sama dengan Tiongkok untuk pengolahan sampah di Kabupaten Cirebon,” tegas Dedi. Pihaknya mengaku, saat ini hanya ada satu TPA yang aktif untuk menampung sampah di Kabupaten Cirebon. “TPA Gunungsantri sudah resmi kita tutup. Sedangkan TPA di Ciawijapura itu kita sedang melakukan rehab atau pembenahan, sehingga belum bisa dipergunakan. Saat ini hanya TPA Ciledug saja yang berfungsi,” ujar Dedi. Saat Ramadan dan Idul Fitri, pihaknya mengaku terjadi tiga kali lipat peningkatan volume sampah. “Biasanya per hari ada 556 meter kubik sampah. Saat Ramadan dan Idul Fitri, sampah bertambah sekitar 1.500 meter kubik per harinya. Belum lagi karena TPA kita ada di Ciledug, jauh plus macet,” ungkapnya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Cirebon dan DPRD terkait pengadaan TPA. “Kita targetkan di tahun 2017 sudah punya TPA sendiri. Berikut juga untuk sarana transportasinya. Kita sekarang punya truk 29, yang rusak ada 10. Sedangkan idealnya kita punya 40 truk pengangkut sampah. Tapi alhamdulillah kami sudah bicara dengan Pak Bupati soal ini. Pak Bupati setuju saja kalau untuk masalah sampah. Begitu juga dengan DPRD, sudah sepakat untuk anggarannya,” ujar Dedi. (den)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: