Uang Masuk ke Bank Terlalu Cepat, Masyarakat Cirebon Cari Aman

Uang Masuk ke Bank Terlalu Cepat, Masyarakat Cirebon Cari Aman

CIREBON - Realisasi target penukaran oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon selama Ramadan hingga Lebaran mencapai Rp1,9 triliun. Capaian tersebut lebih tinggi dibanding realisasi tahun lalu Rp1,7 triliun atau naik Rp200 miliar. Hal ini menjadi salah satu indikator kondisi ekonomi masyarakat saat Ramadan dan Lebaran yang semakin baik, sebut saja adanya gaji ke-13 bagi PNS. Kepala KPw BI Cirebon, M Abdul Majid Ikram mengungkapkan turunnya gaji ke-13 dikalangan PNS memang mempengaruhi angka penukaran tahun ini. Ditambah adanya program penukaran di rest area KM 166 Tol Cipali hingga menambah jadwal yang sudah ditetapkan, mengingat antusias yang tinggi dari pemudik dan masyarakat sekitar. Hal tersebut juga berkontribusi terhadap peningkatan penukaran uang baru tahun ini. “Penukaran uang di Cipali tahun ini yang pertama kali jadi memang berimbas banyak juga pada realisasi,” ungkap Majid, kepada Radar, Jumat lalu (15/7). Seperti diketahui jelang Ramadan dan beberapa hari usai lebaran, Cirebon menjadi magnet bagi kota sekitar yang ingin menghabiskan liburan. Tentunya perputaran uang pada momen tersebut juga cukup besar. Sayangnya saat ditanya data terbaru perputaran uang, BI belum memiliki angka pasti, baik uang yang masuk ataupun uang keluar. Namun secara umum Majid mengatakan perputaran uang setelah lebaran terjadi inflow (uang masuk) mencapai Rp1,3 triliun dari perbankan ke BI. “Begitu cepatnya uang masuk lagi ke BI. Padahal yang diharapkan Rp1,9 triliun bisa beredar dulu di masyarakat agar menjadi stimulus perekonomian, tapi ternyata nggak,” katanya. Apa penyebab inflow uang ke BI cepat? Majid menduga, masyarakat berusaha untuk menyimpan uang, mengingat ekspektasi terkait kondisi ekonomi ke depan yang belum optimal. Masyarakat memilih menyimpan guna keperluan yang lebih penting dibanding menggunakannya untuk hal-hal yang tidak terlalu prioritas. Apalagi usai Lebaran orang tua mulai sibuk mempersiapkan kenaikan kelas anak-anak. Selain itu kondisi Cirebon yang ramai ternyata tak sejalan dengan okupansi hotel. Meski belum punya data pasti Majid menuturkan secara on the spot tingkat okupansi tinggi pada H-1 hingga H+4 lebaran. Rentan waktu itu menurutnya pendek berbeda dari tahun lalu. “Mungkin ada pengaruh adanya tol dari Cikopo sampai Brebes. Kalau tol terus bersambung sampai Semarang saya juga sedikit khawatir minat datang ke Cirebon berkurang, makannya harus ada evaluasi lagi,” imbuhnya. (tta)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: