Penyapu Uang di Jembatan Sewo Bertambah

Penyapu Uang di Jembatan Sewo Bertambah

SUKRA- Pengendara yang hendak menuju Jakarta atau sebaliknya yang melalui jalur pantura pasti melintasi jembatan Sewo. Nah, para pengendara pun akan mendapati puluhan orang yang berjejer di pinggir jembatan perbatasan Indramayu dan Subang itu. Sebagian orang itu duduk dan ada juga yang berdiri sambil memegang sapu lidi. Mereka adalah penyapu uang di Jembatan Sewo yang tengah menunggu pengendara melempar uang recehan. Saat arus mudik dan balik belum lama ini, jumlah penyapu di jembatan Sewo ini tiga kali lipat lebih banyak dari hari biasa. Mengingat, saat arus mudik dan balik, banyak kendaraan yang melintasi jembatan itu. Seolah tak mau kehilangan momen, para penyapu uang di jembatan sewo ini pun stand by dan semkain banyak. Uun adalah salah satu penyapu uang di Jembatan Sewo. Dikatakan, saat arus mudik, hasil ‘nyeser’ atau menyapu uang di jembatan itu mencapai Rp100 ribu. Hasil itu lebih banyak dari hari biasanya, yang hanya mencapai Rp30 ribu. “Kalau arus mudik paling sedikit Rp40 ribu. Tapi di atas Rp50 ribu sampai Rp100 ribu sering kita dapatkan. Lumayan untuk nambah kebutuhan dapur dan jajan anak-anak,” ujarnya. Sema, warga lainnya mengatakan, jumlah warga yang menyeser mencapai ratusan orang. Sebagian adalah warga yang hanya memanfaatkan momen mudik Lebaran. Meski demikian, mereka mendapatkan hasil yang cukup lumayan. Sementara Kabag Ops Polres Indramayu, Kompol Agus Dwi, mengatakan, keberadaan pengais rezeki di jembatan Sewo tersebut memang cukup mengganggu arus lalu lintas terutama saat arus mudik dan balik. Namun, pihaknya tidak bisa melarang mereka untuk berhenti mengais rezeki di Jembatan Sewo tersebut. \"Karena keberadaan mereka juga merupakan kearifan lokal. Ketika dihentikanpun, mereka akan kembali lagi. Meski demikian, ketika kondisi arus lalu lintas tersendat, sementara kita hentikan mereka,\" ujarnya, saat di Pospam Sewo. Menurut keterangan, jembatan Sewo dipercaya angker. Di jembatan tersebut kerap terjadi kecelakaan lalu lintas dan menelan korban jiwa. Karena keangkerannya, sebagian pengendara memilih untuk memberikan sedekah, seperti melemparkan uang recehan. Menurut mitos, pemberian sedekah tersebut dipercaya sebagai syariat keselamatan. Hingga kini mitos tersebut masih terus dipercaya.(kom)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: