Orang Korea Makin Banyak yang Kerja di Cirebon

Orang Korea Makin Banyak yang Kerja di Cirebon

CIREBON – Setelah diberlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Kabupaten Cirebon mulai meningkat. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Cirebon Drs H Prihatna S menyebutkan dalam satu tahun terakhir ada 100-an orang Tenaga Kerja Asing yang tercatat di Disnakertrans Kabupaten Cirebon. Mayoritas TKA berasal dari negara Korea. \"Sudah ada peningkatan, kebanyakan dari Korea, yang mengisi tenaga ahli di bidang peternakan dan juga perusahaan-perusahaan seperti perbankan dan lainnya,\" ucapnya kepada Radar, kemarin. Menurutnya, dalam aturan tenaga kerja asing yang diperbolehkan ada delapan jenis pekerjaan tenaga ahli, di antaranya seperti insinyur, dokter dan sebagainya. Para TKA ini, juga terikat aturan. Salah satunya harus memiliki izin, pada tahun pertama dari Kementerian Tenaga Kerja. Kemudian pada tahun kedua, izin bisa diberikan oleh daerah. \"Satu tahun pertama izinnya dari pemerintah pusat, kalau tahun kedua baru dari daerah,\" katanya. Dikatakan dia, dengan semakin banyaknya TKA di Kabupaten Cirebon diharapkan tenaga kerja lokal bisa bersaing dan juga dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas. \"Jangan sampai orang pribuminya semakin tertinggal, maka dari itu harus meningkatkan keterampilan dan produktivitas, agar mampu bersaing,\" sebutnya. Upaya itu terus dilakukan pemerintah salah satunya dengan memberikan pelatihan dan workshop. Hal ini juga dikembangkan dalam sebuah wujud kampung produktif di Kecamatan Waled. \"Tujuannya agar bisa bersaing, mereka bisa memasarkan produk, meningkatkan produksi, dan mengetahui keinginan pasar,\" terangnya. Sementara itu, jumlah tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Cirebon yang bekerja di luar negeri tak kalah banyak. Bahkan peminatnya cukup meningkat dari tahun ke tahun. Dalam satu tahun, Kabupaten Cirebon setidaknya menyumbang 9.000 orang warga yang bekerja di luar negeri. \"Jumlah itu TKI yang legal, belum lagi TKI yang berangkat ilegal,\" sebutnya. Para TKI asal Kabupaten Cirebon mayoritas menjadi asisten pembatu rumah tangga, dengan tersebar di negara Taiwan, Singapura dan Malaysia. Banyaknya warga yang memiliki minat bekerja di Luar Negeri, salah satunya faktor karena masih minimnya penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, faktor besaran upah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para warga yang mengadu nasib di negeri orang. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: