Indonesia akan Kirim 4 Ribu Personel ke Kongo
JAKARTA – Peran Indonesia dalam perdamaian dunia terus menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Tak terkecuali pengerahan bantuan pasukan perdamaian ke negara-negara lain. Pemerintah menargetkan bisa mengirim 4 ribu tentara perdamaian untuk bisa lebih diakui di kancah Internasional. Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Hasan Kleib mengatakan, hal tersebut memang sejalan dengan roadmap vision 4 ribu peacekeepers yang diusung pada 2015 lalu. Pasalnya, langkah ini bisa membuat Indonesia masuk kepada jajaran sepuluh besar penyumpang personel misi pemeliharan perdamaian (MPP) PBB. “Saat ini, kami merasa ada keperluan strategis untuk terus mendorong roadmap ini,” ujarnya di Jakarta kemarin (21/7). Saat ini, lanjut dia, Tim Koordinasi Misi Pemelihaaran Perdamaian (TKMPP) sudah melakukan berbagai pengerahan bantuan. Tahun lalu saja, Indonesia mengirimkan Satgas Batalyon Komposit TNI ke misi UNAMID di wilayah Afrika. Juga, mengirimkan Satgas Helikopter Mi-17 TNI ke MINUSMA di Mali. “Kami bertindak sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2015 dan peran Indonesia sebagai tuan rumah The Asia-Pacific Regional Meeting on Peacekeeping,” imbuhnya. Dia menambahkan, pemerintah juga terus memetakan kekuatan dan kesempatan untuk mengirim awak persionel ke misi perdamaian PBB. Pasalnya, hal ini bisa membuktikan political will Indonesia di kancah internasional. Karena itu, kementerian luar negeri merasa hal tersebut perlu dukungan dari semua pemangku kepentingan. “Pejabat tingkat menteri/pimpinan lembaga perlu terus mendukung tercapainya Vision 4.000 Peacekeepers,” tambah Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kemenlu Andy Rachmianto. Selain mengerahkan personel perdamaian, Hasan pun mengaku pihaknya juga sedang menyoroti isu penjagaan perdamaian. Pasalnya, pada 2017 nanti, pemerintah bakal mengusulkan Issue Papers Indonesia pada pertemuan Kelompok Kerja Contingent Owned Equipment (COE) di New York. “Sudah waktunya bagi Indonesia untuk ikut aktif berkontribusi pada penyusunan berbagai kebijakan terkait peacekeeping di PBB,” terangnya. Dia menambahkan, pengerahan tentara perdamaian dari Indonesia memang sering diapresiasai. Misalnya, 200 prajurit Satgas Kompi Zeni TNI yang tergabung pada misi pemeliharaan PBB MINUSCA di Republik Afrika Tengah (RAT). Pasukan yang bertugas sejak 15 Agustus 2015 itu menerima penghargaan Medali Perdamaian PBB. Hal tersebut diberikan karena jasa mereka dalam membangun kembali infrastruktur usai konflik. “Saya sangat bangga dengan profesionalisme dan sumbangsih pasukan penjaga perdamaian kita di misi PBB MINUSCA yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” Ujar Duta Besar RI untuk PBB Dian Triansyah Djani. (bil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: