Waduh, Mutasi dan Rotasi Pejabat Diundur Lagi

Waduh, Mutasi dan Rotasi Pejabat Diundur Lagi

KEJAKSAN – Mutasi yang disebut akan terlaksana pada bulan Juli 2016 ini, nampaknya akan mengalami kemunduran waktu. Mengingat, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon sedang dalam kesibukan yang cukup menyita waktu, tenaga dan pikiran. Meskipun demikian, hasil assessment sudah ada ditangan Kepala BK-Diklat Kota Cirebon, Anwar Sanusi SPd MSi. Hasil assessment menjadi salah satu yang ditunggu berbagai pihak. Termasuk walikota dan tim penilai kinerja. Pasalnya, itu menjadi salah satu syarat dilakukannya rotasi pejabat eselon II (dua). Hasil assessment dikirim langsung ke kantor BK-Diklat dari perguruan tinggi yang melaksanakan. Kepala BK-Diklat Anwar Sanusi mengatakan, amplop bersegel yang berisi hasil assessment sudah diterima. “Ada di saya. Senin besok diajukan ke walikota dan sekda (Sekretaris Daerah),” ucap Anwar, kepada Radar, Senin (25/7). Meskipun ada di tangannya, Anwar tidak berani membuka. Karena itu, dia tidak mengetahui isi didalam amplop bersegel tersebut. Meskipun belum diserahkan secara resmi, Anwar sudah menghubungi Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH dan memberikan laporan telah diterima hasil assessment. Selanjutnya, setelah hasil assessment sudah diterima walikota, arahannya akan menjadi kebijakan. Sebagai tambahan, tim penilai kinerja yang dipimpin Sekda Drs Asep Dedi MSi, akan memberikan masukan untuk menentukan nama-nama pejabat rotasi eselon II. Masukan dalam bentuk berbagai sisi dan kompetensi dari setiap pejabat eselon II. Karena itu, sebelum dikirimkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Anwar Sanusi bersama Sekda Asep Dedi akan membahas nama-nama tersebut untuk mematangkan. Pada akhirnya, kebijakan tetap ada pada Walikota Nasrudin Azis. Jika walikota menghendaki mutasi Juli ini, masih ada waktu mengirimkan ke KASN. Melihat berbagai kegiatan yang ada, Anwar Sanusi memprediksi mutasi akan mengalami kemunduran waktu. “Kalau mau Juli, masih ada waktu lima hari kerja. Nampaknya akan mengalami kemunduran waktu,” ucapnya. Prinsip kehati-hatian menjadi pedoman dalam menempatkan jabatan. Sedangkan, untuk mutasi yang didalamnya ada promosi dan rotasi pejabat eselon III (tiga) dan IV (empat), nama-nama sudah ada di tangan walikota. Dengan kata lain, Anwar Sanusi yakin walikota sudah memiliki satu nama yang siap dilantik. “Istilahnya tinggal dikawinkan saja. Tiga nama sudah diajukan untuk dipilih salah satunya. Saya yakin Pak Wali sudah menentukan satu nama untuk setiap kursi promosi,” jelasnya. Sampai sekarang walikota belum mengajukan satu nama tersebut. Hal itu tidak menjadi persoalan karena mutasi eselon III dan IV cukup sampai kebijakan walikota. Sementara itu, Sekda Asep Dedi mengatakan, hasil assessment sudah ada di tangan Kepala BK-Diklat Anwar Sanusi. Hanya saja, Asep Dedi belum membaca hasilnya. “Nanti juga akan dibahas tim penilai kinerja. Sebagai tambahan lengkap untuk walikota,” ucapnya. Terkait waktu mutasi, pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kota Cirebon itu, menyerahkan seluruhnya kepada kebijakan walikota. Hanya saja, saat ini Pemkot Cirebon tengah menghadapi banyak kegiatan skala nasional. Pada sisi lain, mutasi yang didalamnya ada rotasi eselon II perlu pertimbangan tertentu. Meksipun demikian, jika walikota menghendaki Juli ini, pihaknya akan merealisasikan dengan segera mengirimkan hasil assessment ke KASN. Sebab, mutasi yang didalamnya ada rotasi eselon II harus ada rekomendasi dari KASN. Rekomendasi tersebut tidak boleh diubah. Karena itu, usulan untuk rotasi eselon II harus benar-benar matang dan penuh pertimbangan. Artinya, prinsip kehati-hatian menjadi acuan. Sekda menjelaskan, kekosongan kursi eselon III bertambah sau lagi dari semula sekitar tiga menjadi empat. Pasalnya, ada pejabat yang meninggal dunia belum lama ini. Namun demikian, untuk proses kapan dan siapa yang terkena mutasi itu semua mutlak kewenangan dari walikota. Dirinya bersama BK Diklat hanya membahas nama-nama sesuai dengan golongan kepangkatan. Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol, Maruf Nuryasa saat dikonfirmasi kembali menjelaskan sampai saat ini belum ada jadwal mutasi masuk di agenda protokol. Bila sudah ada kepastian waktunya, Maruf memastikan jadwal itu masuk di bagian protokol. Sebab, pelaksanaan mutasi merupakan bagian dari kegiatan walikota. “Belum mas, tunggu saja nanti mungkin bapak akan memberikan kejutan,“ kata Maruf singkat (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: