Tax Amnesty Direspons Positif, Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,3 Persen

Tax Amnesty Direspons Positif, Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,3 Persen

JAKARTA - Respons positif pengusaha terhadap amnesti pajak membuat pemerintah optimistis mampu merealisasikan target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Bahkan, pemerintah yakin pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,3 persen atau melebihi target APBN-P 2016 sebesar 5,2 persen. Menko Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, perbaikan-perbaikan makro ekonomi mulai terlihat berkat sejumlah paket kebijakan. Dengan dorongan amnesti pajak, pemerintah yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih berkualitas. \"Saya kok melihat pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai target APBN-P sebesar 5,2 persen. Bahkan, melampaui, yakni 5,3 persen,\" paparnya di Jakarta, Minggu (24/7). Mantan gubernur Bank Indonesia itu mengakui, terdapat upaya perbankan di Singapura untuk menahan laju keluarnya modal dari negara itu. Caranya, menawarkan insentif berupa pembayaran uang tebusan pajak sebesar dua persen dari total aset. Syaratnya, wajib pajak cukup melakukan deklarasi dan tidak melakukan repatriasi dananya. \"Tapi, insentif di tax amnesty sudah sangat besar. Jadi, itu (penjegalan repatriasi aset, red) tidak akan berhasil. Yang penting, masuknya instrumen penempatan investasi di sektor keuangan maupun investasi langsung dipermudah,\" katanya. Darmin menilai, kondisi perekonomian Indonesia saat ini terus membaik meski belum maksimal. Indikasinya, penyaluran kredit dan ekspor mulai merangkak naik meski masih menurun jika dibandingkan tahun lalu. \"Penyaluran kredit dan ekspor masih turun, tapi sudah mulai naik. Misalnya, pertumbuhan kredit pada April 8 persen, lantas pada Mei mencapai 8,45 persen, dan pada Juni sebesar 8,9 persen,\" urainya. Perbaikan juga tampak dalam data penjualan mobil dan penjualan ritel. Awal tahun ini, kedua sektor itu mengalami perlambatan penjualan. Kini kondisinya mulai membaik. Karena itu, meski kondisi ekonomi dunia masih melambat, perekonomian Indonesia justru bertumbuh. \"Situasi perekonomian kita sebetulnya akhir-akhir ini mulai (bertumbuh, red) setelah sedikit melambat pada beberapa kuartal. Mulai menggeliat kembali,\" imbuh Darmin. Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi sampai 30 Juli 2016 mencapai 5 persen. Artinya, pertumbuhan lebih tinggi jika dibandingkan dengan semester I tahun 2015 sebesar 4,7 persen. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 mencapai 4,8 persen. Pertumbuhan ekonomi pada semester I lalu didukung kinerja pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang cukup baik. Hal itu seiring dengan pembangunan infrastruktur, konsumsi rumah tangga, dan lembaga nonprofit rumah tangga. Pada semester II tahun 2016, pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan membaik. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2016 dapat lebih baik daripada tahun lalu. (ken/c5/noe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: