Berbahaya, Proyek Drainase Jalan Awirarangan Disoal

Berbahaya, Proyek Drainase Jalan Awirarangan Disoal

KUNINGAN – Proyek perbaikan drainase di jalan Kelurahan Awirarangan, Kecamatan Kuningan, dikeluhkan oleh warga setempat. Selain perbaikannya hanya di tikungan jalan, pondasi drainase pun dinilai kurang berkualitas. Padahal dikabarkan anggaran yang dialokasikan cukup besar. Salah seorang warga setempat yang identitasnya enggan dikorankan menyebutkan, drainase jalan Awirarangan sudah tua dan tidak berfungsi dengan baik. Sudah sejak lama, ketika musim hujan jalan tersebut kerap dilanda banjir. “Tapi entah kenapa, ketika anggaran sudah dialokasikan, perbaikannya hanya sebagian kecil saja. Itu pun dengan kualitas yang tidak bagus,” ungkap pria yang cukup mengerti masalah proyek infrastruktur itu, Selasa (26/7). Mestinya, kata Dia, ketebalan pondasi drainase 20 sentimeter, baik kanan, kiri maupun bawah. Namun berdasarkan pengamatannya ketebalan pondasi drainase di bawah 20 sentimeter. Yang dia sayangkan, pengawas proyek jarang terlihat melakukan tugasnya. Ia juga tidak melihat adanya papan plang proyek. “Saya dengar sih anggaran besar di atas Rp2 milyar. Itu untuk hotmix jalan Awirarangan plus jalan Sudirman beserta drainasenya. Tapi untuk drainase hanya di bagian tikungan jalan saja. Padahal sampai ke barat itu drainase sudah tua yang sering menyebabkan banjir,” terangnya. Meskipun jalan di-hotmix, ia merasa khawatir dengan kondisi drainase yang tua tidak akan kuat menahan beban. Terlebih jalan tersebut kini kerap dilalui kendaraan dengan bobot berat. Pria tersebut menegaskan, jalan Awirarangan tergolong wilayah perkotaan yang mesti sangat diperhatikan kualitasnya. “Yang saya sayangkan, kadisnya enggak pernah turun ke lapangan. Pekerjaan ini kalau tidak salah sudah dilaksanakan sejak 2 minggu lalu,” kata sumber itu. Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Drs H Ujang Kosasih MSi mengakui pernah menerima aspirasi dari masyarakat menyangkut proyek di Awirarangan. Politisi asal PKB ini mengungkapkan, masyarakat mengeluhkan kualitas yang kurang serta tidak adanya papan plang proyek. “Kita akan tindaklanjuti aspirasi masyarakat tersebut. Kita akan langsung survei ke lapangan,” janji Ujang. (ded)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: