Investor Tiongkok Ingin Meniru Laksamana Cheng Ho
KEJAKSAN – Terinspirasi perjalanan Laksamana Cheng Ho dan upaya menghidupkan kembali jalur sutera, Zheng He Society (IZHS) menjajaki kembali hubungan dengan Kota Cirebon. Tidak menutup kemungkinan IZHS yang merupakan asosiasi internasional ini berinvestasi di Cirebon. Apalagi, dalam kunjungan tersebut turut hadir calon investor dari Singapura dan Malaysia. “IZHS mendorong bagaimana memberikan kontribusi bagi Asia Tenggara. Kami punya hubungan erat dengan Pemerintah Tiongkok. Pendiri IZHS juga punya hubungan dekat dengan Sultan Cirebon,” ujar perwakilan IZHS, Wang Zhe. Diungkapkan dia, asosiasi internasional Cheng Ho didirikan untuk menyosialisasikan ekspedisi Laksamana Cheng Ho di Asia Tenggara termasuk Indonesia. IZHS didirikan Dr Tan Tasen sekitar 20 tahun lalu. Penelitian Dr Tan terhadap perjalanan Cheng Ho dan jalur sutera masih berlangsung hingga kini, meski usia Dr Tan sendiri sudah 80 tahun. “Tiongkok sudah membentuk Bank Asia dan ingin membangun kembali jalur sutra. Cirebon punya hubungan erat dengan Tiongkok sejak 600 tahun lalu, karenanya Dr Tan mempromosikan dan mengajak pemilik modal untuk berinvestasi di Cirebon,” beber Zhe. Ajakan untuk berinvestasi di Cirebon, kata Zhe, tidak main-main. IZHS sudah mempromosikan Cirebon sejak beberapa tahun lalu. Di samping penelitian, beberapa investor juga sedang terfokus pada beberapa proyek. Kedatangan IZHS, diterima Staf Ahli Walaikota, Ir Budi Rahardjo; Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, Drs H Agus Mulyadi MSi; Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUESDM), Ir Yoyon Indrayana MT dan Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Bahja Edi Rohaedi. Setelah mendengar paparan IZHS, Kepala DPUESDM, Ir Yoyon Indrayana MT menyambut baik rencana investasi itu. Termasuk promosi yang dilakukan IZHS ke para pemilik modal. Kendati demikian, Yoyon juga berharap dapat melakukan percepatan pengembangan infrastruktur Kota Cirebon. “Problem kita dari dulu sama dan masih belum terpecahkan. Jalur kereta api menyebabkan kemacetan l yang luar biasa, kita berharap bisa segera merealisasikan proyek elevated train,” tuturnya. Kepala Disperindagkop UMKM, Drs H Agus Mulyadi MSi juga mengapresiasi kehadiran calon investor dari Tiongkok, Malayasia dan Singapura. Apalagi mereka jauh-jauh mau datang ke Kota Cirebon. Agus melihat Kota Cirebon bisa menjadi Singapura-nya Indonesia. ”Kita berusaha menjadi head office, secara prinsip kita siap men-support kebutuhan dari investor. Untuk mengundang investasi ke depan, kita perlu promosi nilai jual Kota Cirebon dalam bentuk film,” katanya. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: