H Tanung: Lagi Ngumpul, Eh Tiba-tiba Ada yang Masuk dari Polda

H Tanung: Lagi Ngumpul, Eh Tiba-tiba Ada yang Masuk dari Polda

HAJI Tanung sudah berkumpul lagi bersama keluarga. Dia merupakan salah satu anggota DPRD Kabupaten Cirebon yang ditangkap karena kasus judi. Kemarin, koran ini mengunjungi kediaman Tanung di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang. Dengan hangat dia menyambut kedatangan Radar. Mengawali obrolan, Tanung merasa bersyukur permohonan perubahan status tanahan menjadi tanahan kota dikabulkan penyidik Polda Jabar. Dia pun bisa pulang ke rumah dan kembali melanjutkan tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat. “Saya sampai di rumah tadi malam (Selasa malam, red) pukul 23.00. Alhamdulillah berkat doa anak, istri, orang tua dan teman-teman semua,” ucapnya. Tidak banyak yang bisa ia ceritakan soal peristiwa penangkapan tersebut. Tapi, dia mengaku saat itu tengah duduk-duduk di kamar hotel bersama rekan-rekannya yang lain. “Kita lagi kumpul-kumpul saja setelah kegiatan bimtek, tiba-tiba ada orang yang masuk yang mengaku dari Polda Jabar,” bebernya. Selama di Mapolda Jabar, tidak begitu banyak menyerap informasi. Pasalnya, semua alat komunikasi disita oleh aparat kepolisian. “Info hanya dari keluarga, teman dan pengurus partai yang tiap hari menjenguk mengenai perkembangan kasus ini. Saya juga heran mengapa info ini cepat sekali menyebar. Tapi, namanya pejabat publik pasti akan menjadi sorotan, tidak masalah bagi saya,” katanya. Dia pun merasa bersyukur, seluruh jajaran pengurus PKB Kabupaten Cirebon, pimpinan DPRD dan sektrtariat DPRD Kabupaten Cirebon membantu dalam menyikapi perkara hukum ini. “Jujur, saya tidak mengerti kenapa sampai seperti ini, tapi pihaknya akan tetap mematuhi dan menghormati proses hukum yang tengah berjalan,” ungkapnya. Anggota legislatif yang berhasil mendulang 9000 suara untuk PKB ini tidak menyangka jika kehidupan di dalam dunia politik seperti ini. Berbeda jauh dengan kehidupan yang selama ini ia jalani sebagai seorang suplayer ikan dan hasil laut lainnya. “Mungkin jalannya harus seperti ini. Makanya, saya bilang kepada anak, istri dan keluarga lainnya, cukup saya saja yang mengalami hal ini,” terangnya. Walaupun demikian, dia tidak merasa kapok untuk terus eksis dalam perpolitikan di Kabupaten Cirebon. Meski bayang-bayang sanksi dari partai selalu hadir pasca peristiwa yang tidak ingin dia ulang lagi. “Semua tergantung masyarakat, kalau nanti mereka mau memilih saya lagi, ya silakan. Terkait persoalan partai, saya ikuti mekanisme yang ada,” ujarnya. Di akhir perbincangan, dia pun sempat bercerita, sebelum terjadi penangkapan, dia sempat punya firasat buruk. Pasalnya, dua minggu sebelumnya, dia menabrak seekor kucing. “Percaya atau tidak, pernah hal yang sama terjadi sebelum pemilihan kuwu di Desa Gebangmekar saat adik saya nyalon. Meski dukungan banyak, tapi suara nihil. Begitu juga kemarin, hingga akhirnya terjadi demikian,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: