Kawasan Kuliner Tengahtani Batal Pindah
SUMBER - Rencana Pemerintah Kabupaten Cirebon memindahkan kawasan kuliner Battembat Kecamatan Tengahtani ke kawasan Pasar Batik Trusmi bakal terhambat. Hal itu lantaran adanya aktivitas pasar darurat di belakang Pasar Batik Trusmi. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon H Hartono mengatakan rencananya pemindahan itu bakal dilakukan tahun 2017. Namun dengan adanya aktivitas pasar darurat, rencana itu bakal ditangguhkan. Adanya pemindahan wisata kuliner di Pasar Batik, sebenarnya bisa destinasi baru bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cirebon. \"Dengan adanya itu, ya berarti pemindahannya bakal tertunda,\" ucapnya kepada Radar, belum lama ini. Padahal pemerintah sudah menyiapkan penataan kawasan Pasar Batik Trusmi dengan berbagai fasilitas pendukung. Seperti panggung pementasan kesenian khas Cirebon, tempat wisata kuliner, musala dan juga penunjang lainnya. Di lain sisi, kawasan kuliner Battembat memang sudah menjadi titik perhatian dari berbagai pihak, termasuk dari kepolisian. Karena kerap menjadi titik macet akibat adanya parkir pengunjung yang memakan bahu jalan. Menurut Hartono, wisata kuliner memang menjadi primadona baru bagi para wisatawan. Dia menyebutkan ada kenaikan pengunjung terutama yang menikmati wisata kuliner di Cirebon sebanyak 100 persen. Selain dari sisi objek wisata religi, wisata kuliner menjadi magnet baru para wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Cirebon. Salah satu kawasan kuliner yang menjadi primadona ialah kawasan kuliner empal gentong di Battembat. Meski kerap menimbulkan kemacetan, kawasan tersebut menjadi daya pikat bagi para wisatawan untuk berkunjung kembali ke Kabupaten Cirebon. Maka dari itu, pemerintah berupaya untuk merelokasi kawasan kuliner tersebut ke Pasar Batik Trusmi. Namun rencana relokasi yang semula akan dilakukan awal tahun 2017, bakal tertunda dengan adanya pasar darurat yang menempati eks terminal weru. Menurutnya, berdasarkan laporan dan pantauan selama liburan tidak ada informasi mengenai kecelakaan maupun yang lainnya, terjadi di objek wisata. Di sisi lain, selain wisata kuliner yang meningkat selama libur panjang Idul Fitri, perhotelan juga mendapatkan kunjungan yang meningkat. Dalam meningkatkan jumlah pengunjung, Hartono menyebutkan pihaknya bekerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) dan juga Asosiasi Pemandu Wisata Kota/Kabupaten, terus melakukan aksi dan promosi pariwisata. Seperti halnya, dengan Asosisasi Pemandu Wisata Kota/Kabupaten Cirebon, pihaknya membuat rancangan agar wisatawan bisa berkunjung ke tempat-tempat wisata yang terkoneksi di wilayah III Cirebon. Selain itu, pihaknya juga memaksimalkan promosi melalui website yang dikelola oleh Disbudparpora Kabupaten Cirebon. Diakuinya, dalam meningkatkan destinasi wisata. Pihaknya tidak hanya melakukan gerakan promosi. Akan tetapi juga penataan tempat-tempat wisata. Hal ini untuk menunjang wisatawan selama berlibur di Kabupaten Cirebon. Hanya saja, dalam menata objek-objek wisata ini, Hartono menyebutkan pihaknya masih kesulitan dalam hal menganggarkan biaya penataan kawasan wisata. Pasalnya, banyak tempat wisata yang bukan murni aset pemerintah. \"Status lahan objek wisata kita masih banyak dimiliki oleh keraton, atau desa, sehingga kita terkendala dalam membuat gebrakan agar objek wisata ini bisa lebih optimal,\" sebutnya. Melalui sapta pesona pariwisata, pihaknya berharap agar Kabupaten Cirebon menjadi salah satu tempat destinasi yang favorit bagi para wisatawan. Selain infrastruktur yang memadai, juga ditunjang dari sisi pelayanan, kebersihan dan lainnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: