Walikota Dilema, Bongkar Muat Batubara Bakal Kembali Dibuka

Walikota Dilema, Bongkar Muat Batubara Bakal Kembali Dibuka

KEJAKSAN – Belakangan santer terdengar kabar aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon segera dibuka kembali. Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis tak menampik sudah menerima permohonan dari kalangan pengusaha. Kendati demikian, dirinya belum punya solusi untuk penanganan debu batubara yang selama ini dipersoalkan. “Ini dilema. Selaku walikota saya akan berupaya memberikan kebijakan yang terbaik untuk kepentingan masyarakat,” ujar walikota, kepada Radar, Senin (1/8). Walikota berpendapat, selama ini yang mengganggu masyarakat ialah debu batu bara, bukan aktivitas bongkar muatnya. Selama ada teknologi atau cara ampuh yang bisa menjamin debu batubara tidak menggangu masyarakat, itu bisa jadi pertimbangan pemkot membuka kembali aktivitas bingkar muat. Walikota mengakui, sudah menerima dan membaca surat permohonan dari pengusaha batu bara agar aktivitas bongkar muat kembali dibuka. Namun, dirinya ingin ada bukti dan jaminan bahwa aktivitas bongkar muat batubara tidak lagi mengganggu masyarakat. \"Ini akan dibahas bersama DPRD, Pelindo, KSOP dan pihak terkait lainnya untuk mencari solusi dari polemik batubara di Pelabuhan Cirebon,\" tuturnya. Di lain pihak, pembukaan kembali aktivitas bongkar muat batubara masih mengundang pro kontra di kalangan masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang tidak peduli dengan aktivitas tersebut. \"Terserah aja mau dibuka lagi atau ditutup, nggak ada ngaruhnya,\" ujar Dano (45), warga RW 10 Pesisir Utara. Diakui Dano, selama ini pihaknya tak peduli dengan aktivitas bongkar muat batu bara di pelabuhan. Meskipun demikian, Dano mengaku bahwa efek aktivitas bongkar muat batu bara memang dirasakan. \"Debunya kan sampe masuk-masuk ke rumah, apalagi kalau musim kemarau dan angin,\" ungkapnya. Berbeda dengan Dano, warga lainnya, Karta (50) tak setuju aktivitas bongkar muat batu bara kembali dibuka. Pasalnya, selama bongkar muat berjalan, masyarakat tidak mendapatkan kompensasi yang jelas dari pihak terkait. \"Yang ada cuma dapet debu, kompensasinya belum jelas. Sudah benar ditutup, jangan dibuka lagi,\" katanya. Karta menilai, aktivitas bongkar muat batu bara menguntungkan beberapa pihak saja. Kalaupun dibuka kembali, Karta berharap pemerintah tak salah langkah mengambil keputusan tersebut. \"Saya sih gak ngerti apa-apa, yang punya kewenangan kan orang-orang di atas. Kalau memang dibuka lagi ya tolong perhatikan kesejahteraan masyarakat juga,\" harapnya. (mik)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: