Ada 80 Kuda di Kuningan, yang Sakit Agar Diperiksa
KUNINGAN - Selama dua hari Distanakan Kuningan melakukan kegiatan pemberian pelayanan kesehatan untuk kuda. Kegiatan ini dilakukan di UPTD Puskeswan Cilimus yang terletak di Desa Sangkanurip selama dua hari, Rabu-Kamis (3-4/9). Biasanya pelayanan kesehatan bagi kuda itu dilakukan pada saat menjelang Lebaran. Namun, karena situasi tidak mendukung maka dilakukan pada saat ini. Pemeriksaan kesehatan kuda itu meliputi pemberian vitamin, obat cacing dan pemeriksaan kondisi fisik kuda. Dari pantauan Radar, dengan penuh kesadaran di sela-sela kesibukan menarik penumpang para kusir delman atau dokar memeriksakan kudanya. Bagi mereka, kesempatan ini merupakan kesempatan emas karena kuda bukan hanya diberikan vitamin tapi juga diperiksa langsung oleh para dokter hewan. “Kegiatan ini rutin kami lakukan sebagai bentuk perhatian kepada pemilik kuda. Dengan diberikan perawatan kesehatan maka kuda-kuda tersebut akan selalu sehat dan bisa membantu para kusir dalam mencari nafkah,” ucap Kepala UPTD Puskewan Cilimus Ir Enggoy kepada Radar, di sela-sela menunggu kuda datang. Perempuan asal Desa Bojong Cilimus itu menerangkan, total di wilayah Kuningan utara ada sekitar 80 ekor kuda yang semuanya dijadikan delman. Bukan hanya di sekitar Cilimus dan Cigandamekar namun juga dari Kecamatan Pancalang. Memang hingga saat ini kata dia, dari jumlah 80 ekor kebanyakan belum semua diperiksa. Meski kegiatan ini sudah berlangsung selama empat tahun. Biasanya pemilik membawanya ketika hewan sudah sakit dan tidak bisa diobat sendiri. Padahal, pihaknya mengingkan kuda diberikan perawatan bukan pada saat sakit. “Pemberian ini sifatnya terapi support atau doping untuk kuda agar selalu sehat. Dengan sehat, yang untung adalah pemilik kuda karena bisa digunakan untuk mencari uang,” tandasnya. Enggoy menyebutkan, yang dibawa untuk pengobatan kebanyakan adalah kuda yang secara fisik sakit seperti luka. Pihaknya pun langsung melakukan perawatan agar luka cepat sembuh dan kondisi kuda kembali prima. “Kami berharap para pemilik kuda paham dengan kondisi kudanya. Meski mereka kerap memberikan pengobatan sendiri tapi alangkah lebih baik kunsultasi dengan dokter hewan dan kami akan selalu membantu,” jelas Enggoy. Sementara Kadistanakan Ir Hj Triastami yang didampingi Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Suhyana SP menyebutkan, kegiatan ini rutin dilakukan. Setelah ini akan dilakukan di tempat lain karena populasi kuda tersebar di beberapa titik. “Kami selalu rutin melakukan perawatan ke hewan. Bukan hanya kuda tapi juga ke hewan lain berupa pemberian vaksin dan program lainnya,” jelas pria yang dipanggil Nana itu.(mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: